Rahasia di balik Gerakan dan Bacaan Shalat - JIHAD ILMIAH
Headlines News :
Home » » Rahasia di balik Gerakan dan Bacaan Shalat

Rahasia di balik Gerakan dan Bacaan Shalat

Written By Guruku Kyai Bukan Mbah Google on Minggu, 05 Oktober 2014 | 06.30

Dilansir di Radar Surabaya 5 Oktober 2014 

Judul Buku : Belajar Khusuk
Penulis: Izzuddin ibn Abdussalam & Ibn Qayyim al-Jauziyah
Penerbit : Zaman
Tahun : November 2013
Tebal : 204 halaman
ISBN : 978-602-1687-00-0

Peresensi: Abdul Aziz Musaihi MM

Shalat bukan sekadar bacaan dan gerakan, melainkan juga pengetahuan dan sikap. Dengan mewajibkan shalat, Islam berupaya mendisiplinkan pemeluknya dan menjaga mereka agar selalu menyadari kehadiran Allah. Dengan shalat, orang mengosongkan kesadaran dari kesibukan sehari-hari, berkonsentrasi pada Allah dan kehadiran serta kehendak-Nya, yang berarti mengangkat diri ke yang mutlak dan universal. 

Berkat shalat, orang tampil lebih siap menghadapi hidup dan problemnya dibandingkan sebelumnya. Selain membiasakan kaum muslim dengan irama hidup yang sehat, shalat memberikan kepuasan jiwa, emosi, dan ruhani secara seimbang. Kandungan shalat, gagasan yang disodorkan kepada benak melalui bacaannya, memperkuat tekad diri untuk berbuat kebajikan, menjauhi keburukan, mengisi dunia dengan kedamaian.

Buku ini membantu kita memahami makna dari gerakan-gerakan shalat yang biasa kita kerjakan sebagai seorang Muslim. Disebutkan dalam buku ini bahwa shalat adalah ibadah yang dapat membawa manusia sangat dekat kepada Allah dan juga merupakan ibadah yang dapat mencegah perbuatan keji dan munkar.

Makna dekat di sini adalah dekat dengan kemurahan dan kebaikan Allah yang hanya dianugerahkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman, baik dalam bentuk sikap taat, takzim, tunduk dan pengagungan kepada Allah. Tanpa semua itu, mustaahil seorang dekat dengan-Nya. 

Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa shalat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar. Hal ini dapat diartikan bahwa apabila shalat yang telah dikerjakan tidak dapat merubah sikap buruk seseorang, itu berarti ia hanya mendapatkan lelah dari shalat tersebut, tanpa mendapatkan hikmah dan makna dari shalat yang telah dikerjakan.

Rukun Islam yang dipatok sebagai tiang agama ini merupakan metode pembelajaran yang efektif jika dilakukan dengan pemaknaan yang sempurna. Misalnya gerakan shalat tegak berdiri, ini menunjukkan sebuah sikap takzim (hormat), seperti halnya gerakan rukuk dan sujud sebagai pengakuan akan keagungan Allah menuntut sikap pengakuan akan kehinaan dan ketundukan pengucapnya. Jika seorang hamba telah sampai pada kesadaran dan pengakuan dirinya yang hina, maka ia pun akan mengakui bahwa yang ia sembah adalah dzat yang maha agung.

Dari sinilah lahir sikap tunduk dan patuh yang nantinya akan mempengaruhi sikap seseorang mencegah perbuatan keji dan munkar dalam kesehariannya. Jika seseorang mampu memaknai setiap gerakan dalam shalat, maka keimanan pada Tuhan mestinya berbuah manis bagi kebaikan pada sesama insan.

Selain gerakan shalat, bacaan dalam shalat dan di setiap gerakannya juga mengandung rahasia agung yang menakjubkan. Misalnya, bacaan surat al-Fatihah, yang dilafalkan di setiap rakaat, merupakan metode internalisasi untuk selalu berpikir, berjiwa, dan berhati besar: al-hamd lillâh rabb al-‘âlamîn. Bukankah berpikir besar, berjiwa besar, dan berhati besar merupakan kunci sukses.

Inilah buku yang akan mengungkap rahasia-rahasia besar di balik gerakan dan bacaan shalat. Di dalamnya akan menemukan pelajaran mengenai prinsip utama dalam Islam. Shalat yang diawali bacaan takbir, pengakuan atas kebesaran Allah, dan diakhiri kalimat salam, ucapan tanda kepedulian pada sesama insan, merupakan perpaduan sinergis antara kecerdasan spiritual dan kecerdasan emosional.

buku ini juga menjelaskan makna sikap khusyuk dalam shalat. Menimbulkan rasa khusyuk di setiap menunaikan shalat bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Seseorang harus bisa tenang dan fokus dalam menghadap Yang Maha Pencipta agar shalat yang kita tunaikan dapat dikatakan khusyuk.

Sebuah suguhan menarik dari dua ulama klasik ternama ini, yang akan menuntut kita memahami makna di balik setiap gerakan dan bacaan shalat, agar lebih khusyuk dan tumakninah.

Dengan menggunakan bahasa yang ringan, hal ini dapat membuat pembaca lebih mudah untuk mencerna kata-kata yang terdapat dalam buku ini. Meskipun demikian, buku ini tidak dapat menjamin pembacanya melaksanakan shalat dengan khusyuk, karena hal tersebut kembali pada pribadi masing-masing.

*)Peresensi: Abdul Aziz Musaihi MM S.H.I
Penikmat Buku dan Pustakawan Mandiri

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Kenalin Saya

Foto saya
GURUKU KYAI BUKAN MBAH GOOGLE Belajarlah agama kepada guru yang sanad keilmuannya sampai kepada Rasulullah. Belajar langsung dengan bertatap muka kepada guru fadhilahnya sangat agung. Dikatakan bahwa duduk di majelis ilmu sesaat lebih utama daripada shalat 1000 rakaat. Namun jika hal itu tidak memungkinkan karena kesibukan yang lain, maka jangan pernah biarkan waktu luang tanpa belajar agama, untuk mendekatkan diri kepada Allah, namun tetap harus di bawah pantauan atau bimbingan orang yang ahli. HATI-HATI DENGAN GOOGLE Jika anda suka bertanya hukum kepada mbah google, pesan kami, hati-hati karena sudah banyak orang yang tersesat akibat tidak bisa membedakan antara yang salaf dengan yang salafi. Oleh karena itu untuk membantu mereka kaum awam, kami meluncurkan situs www.islamuna.info sebagai pengganti dari google dalam mencari informasi Islam. Mulai sekarang jika akan bertanya hukum atau info keislamna, tinggalkan google, beralihlah kepada Islamuna.info Googlenya Aswaja.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. JIHAD ILMIAH - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template