Judul
Buku : Belajar Khusuk
Penulis: Izzuddin
ibn Abdussalam & Ibn Qayyim al-Jauziyah
Penerbit : Zaman
Tahun : November 2013
Tebal : 204 halaman
ISBN : 978-602-1687-00-0
Peresensi:
Abdul Aziz Musaihi MM
Shalat bukan sekadar bacaan dan gerakan, melainkan
juga pengetahuan dan sikap. Dengan mewajibkan shalat, Islam berupaya
mendisiplinkan pemeluknya dan menjaga mereka agar selalu menyadari kehadiran
Allah. Dengan shalat, orang mengosongkan kesadaran dari kesibukan sehari-hari,
berkonsentrasi pada Allah dan kehadiran serta kehendak-Nya, yang berarti
mengangkat diri ke yang mutlak dan universal.
Berkat shalat, orang tampil lebih siap menghadapi
hidup dan problemnya dibandingkan sebelumnya. Selain membiasakan kaum muslim
dengan irama hidup yang sehat, shalat memberikan kepuasan jiwa, emosi, dan
ruhani secara seimbang. Kandungan shalat, gagasan yang disodorkan kepada benak
melalui bacaannya, memperkuat tekad diri untuk berbuat kebajikan, menjauhi
keburukan, mengisi dunia dengan kedamaian.
Buku ini membantu kita memahami makna dari
gerakan-gerakan shalat yang biasa kita kerjakan sebagai seorang Muslim.
Disebutkan dalam buku ini bahwa shalat adalah ibadah yang dapat membawa manusia
sangat dekat kepada Allah dan juga merupakan ibadah yang dapat mencegah
perbuatan keji dan munkar.
Makna dekat di sini adalah dekat dengan kemurahan dan
kebaikan Allah yang hanya dianugerahkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman,
baik dalam bentuk sikap taat, takzim, tunduk dan pengagungan kepada Allah.
Tanpa semua itu, mustaahil seorang dekat dengan-Nya.
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa shalat
dapat mencegah perbuatan keji dan munkar. Hal ini dapat diartikan bahwa apabila
shalat yang telah dikerjakan tidak dapat merubah sikap buruk seseorang, itu
berarti ia hanya mendapatkan lelah dari shalat tersebut, tanpa mendapatkan
hikmah dan makna dari shalat yang telah dikerjakan.
Rukun
Islam yang dipatok sebagai tiang agama ini merupakan metode pembelajaran yang
efektif jika dilakukan dengan pemaknaan yang sempurna. Misalnya gerakan shalat
tegak berdiri, ini menunjukkan sebuah sikap takzim (hormat), seperti halnya
gerakan rukuk dan sujud sebagai pengakuan akan keagungan Allah menuntut sikap
pengakuan akan kehinaan dan ketundukan pengucapnya. Jika seorang hamba telah
sampai pada kesadaran dan pengakuan dirinya yang hina, maka ia pun akan
mengakui bahwa yang ia sembah adalah dzat yang maha agung.
Dari
sinilah lahir sikap tunduk dan patuh yang nantinya akan mempengaruhi sikap
seseorang mencegah
perbuatan keji dan munkar dalam
kesehariannya. Jika seseorang mampu memaknai setiap gerakan dalam shalat, maka
keimanan pada Tuhan mestinya berbuah manis bagi kebaikan pada sesama insan.
Selain
gerakan shalat, bacaan dalam shalat dan di setiap gerakannya juga mengandung
rahasia agung yang menakjubkan. Misalnya, bacaan surat al-Fatihah, yang
dilafalkan di setiap rakaat, merupakan metode internalisasi untuk selalu
berpikir, berjiwa, dan berhati besar: al-hamd lillâh rabb al-‘âlamîn.
Bukankah berpikir besar, berjiwa besar, dan berhati besar merupakan kunci
sukses.
Inilah
buku yang akan mengungkap rahasia-rahasia besar di balik gerakan dan bacaan
shalat. Di dalamnya akan menemukan pelajaran mengenai prinsip utama dalam
Islam. Shalat yang diawali bacaan takbir, pengakuan atas kebesaran Allah, dan
diakhiri kalimat salam, ucapan tanda kepedulian pada sesama insan, merupakan
perpaduan sinergis antara kecerdasan spiritual dan kecerdasan emosional.
buku ini juga menjelaskan makna sikap khusyuk dalam
shalat. Menimbulkan rasa khusyuk di setiap menunaikan shalat bukanlah hal yang
mudah untuk dilakukan. Seseorang harus bisa tenang dan fokus dalam menghadap
Yang Maha Pencipta agar shalat yang kita tunaikan dapat dikatakan khusyuk.
Sebuah suguhan menarik dari dua ulama klasik ternama ini,
yang akan menuntut kita memahami makna di balik setiap gerakan dan bacaan shalat,
agar lebih khusyuk dan tumakninah.
Dengan menggunakan bahasa yang ringan, hal
ini dapat membuat pembaca lebih mudah untuk mencerna kata-kata yang terdapat
dalam buku ini. Meskipun demikian, buku ini tidak dapat menjamin pembacanya
melaksanakan shalat dengan khusyuk, karena hal tersebut kembali pada pribadi
masing-masing.
*)Peresensi:
Abdul Aziz Musaihi MM S.H.I
Penikmat Buku dan Pustakawan Mandiri
Penikmat Buku dan Pustakawan Mandiri
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !