Al-Qur’an Kitab Paling Ilmiah - JIHAD ILMIAH
Headlines News :
Home » » Al-Qur’an Kitab Paling Ilmiah

Al-Qur’an Kitab Paling Ilmiah

Written By Guruku Kyai Bukan Mbah Google on Minggu, 04 Mei 2014 | 21.33

Dilansir di HARIAN NASIONAL Minggu 4 Mei 2014

Judul Buku: Buku Pintar Sains Dalam Al-Qur’an
Penulis: Dr. Nadiah Thayyarah
Penerbit: Zaman, Jakarta
Tahun: November, 2013
Tebal: 895 halaman
ISBN: 978-6021-774-335

Peresensi: Abdul Aziz Musaihi MM S.H.I

Al-Quran sejak pertama kali diturunkan tidak menyebutkan diri sebagai kitab ilmiah. Namun, ia memuat isyarat-isyarat ilmiah yang kemudian hari ditegaskan dan dijabarkan oleh temuan-temuan ilmiah modern.

Penafsiran ayat-ayat al-Quran dengan temuan-temuan ilmiah di abad modern ini menguatkan bahwa al-Quran tidak mungkin bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Isyarat-isyarat ilmiah dalam al-Quran selaras dengan fakta-fakta ilmiah yang diungkap oleh para ilmuwan.

Para ilmuwan yang telah bersentuhan dengan al-Quran mengungkapkan bahwa penjelasan-penjelasan al-Quran selalu selangkah lebih maju dibanding penemuan-penemuan sains modern. Setiap penemuan hebat pada abad kontemporer ternyata sudah dijelaskan oleh al-Quran sejak empat belas abad yang silam.

Salah satu bukti ilmiah yang disuguhkan oleh Nadiah penulis buku ini, bahwa manusia diciptakan dalam tubuh ibunya melalui tiga tahapan. Hal ini selaras dengan petunjuk dalam al-Quran surat Az Zumar ayat 6 dijelaskan “Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan”. Yang dimaksud “kegelapan” menurut para mufassir adalah kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim. (hlm. 236)
Perkembangan ilmu Biologi modern telah berhasil mengungkap petunjuk dari ayat itu. Pertumbuhan bayi di dalam rahim melewati tiga tahap. Al-Quran menggunakan istilah ‘kegelapan’ karena memang proses penciptaan manusia dalam perut ibu terjadi di dalam rahim yang gelap.
Tahap-tahap itu, pertama, tahap Pre-embrionik, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel kemudian menjadi segumpalan sel yang membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot, sel-sel penyusunnya mengatur diri mereka sendiri untuk membentuk tiga lapisan. Kedua, tahap Embrionik yang berlangsung lima setengah minggu. Bayi pada tahap ini disebut “embrio”. Organ dan sistem tubuh bayi juga mulai terbentuk. Ketiga tahap fetus yang dimulai sejak kehamilan bulan 8 hingga lahir. Pada tahap ini bayi telah menyerupai manusia dengan wajah, kedua tangan dan kakinya. (hlm. 237)
Dengan demikian, upaya Nadiah untuk membuktikan mu’jizat al-Quran dapat tercapai, dengan pernyataan al-Quran empat belas abad yang silam bukan sekedar meramalkan peristiwa yang akan terjadi di masa datang, namun juga secara terperinci dan jitu menunjukkan kondisi embriologi peristiwa tersebut terjadi. Inilah bukti kebenaran al-Quran di mata sains yang baru belakangan mampu memahaminya.
Sebuah buku yang akan menyadarkan kita betapa al-Quran merupakan suatu himpunan informasi tentang masa lalu, masa kini sekaligus masa depan yang tak dapat disangkal kebenarannya.

Misalnya fakta yang silam tentang dasar laut yang gelap, dimana Manusia tidak mampu menyelam di laut dengan kedalaman di bawah 40 meter tanpa peralatan khusus. Dalam sebuah buku berjudul Oceans juga dijelaskan, pada kedalaman 200 meter hampir tidak dijumpai cahaya, sedangkan pada kedalaman  1000 meter  tidak terdapat cahaya sama sekali. Kondisi dasar laut yang gelap baru bisa diketahui setelah penemuan teknologi canggih. Namun al-Quran dalam surat An-Nuur ayat 40 telah menjelaskan keadaan dasar lautan semenjak ribuan tahun silam sebelum teknologi itu ditemukan. (hlm. 542)

Hadirnya buku ini yang mengupas 315 tema ayat-ayat al-Quran dengan penemuan sains modern, menjadi bukti paling kuat bahwa al-Quran itu kitab paling ilmiah sepanjang zaman yang tidak dapat ditiru oleh siapapun.

Sebagai bukti kemukjizatan al-Quran masa kini, Belum lama kita pernah disuguhkan fakta ilmiah baru tentang sungai di bawah laut yang ditemukan oleh Mr. Jacques Costeau seorang penyelam terkemuka asal Prancis. Mr. Costeau menemukan fakta kumpulan mata air tawar nan segar yang sangat sedap rasanya, karena tidak bercampur dengan air laut yang asin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding yang membatasi keduanya. Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dengan kekaguman dan mendorongnya untuk mencari jawaban.

Suatu ketika Mr. Costeau bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor pun teringat pada surat Al-Furqan ayat yang berbunyi dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan), yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi”.

Sontak Mr. Costeau kagum mendengar ayat-ayat al-Quran itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al-Quran Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahawa kitab suci al-Quran yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam. (hlm. 537)

Atas kisah inilah setiap kali terjadi penemuan ilmiah tersingkap pula mukjizat al-Quran yang sebelumnya tidak pernah diketahui manusia. Dengan membaca karya Nadiah ini, pembaca akan membuktikan kebenaran kenabian Muhammad.

Buku ini selalu meletakkan al-Quran sebagai sumber rujukan utama. Adapun sumber rujukan kedua adalah hadits sahih dan syarahnya, kemudian penemuan-penemuan sains modern menjadi rujukan ketiga. Dengan demikian, ayat-ayat sains yang dikupas Nadiah akan lebih tergali maknanya dan bisa menjadi kuatnya keyakinan bagi orang Muslim.

*)Peresensi: Abdul Aziz Musaihi MM S.H.I

Penikmat Buku dan Pustakawan Mandiri

 

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Kenalin Saya

Foto saya
GURUKU KYAI BUKAN MBAH GOOGLE Belajarlah agama kepada guru yang sanad keilmuannya sampai kepada Rasulullah. Belajar langsung dengan bertatap muka kepada guru fadhilahnya sangat agung. Dikatakan bahwa duduk di majelis ilmu sesaat lebih utama daripada shalat 1000 rakaat. Namun jika hal itu tidak memungkinkan karena kesibukan yang lain, maka jangan pernah biarkan waktu luang tanpa belajar agama, untuk mendekatkan diri kepada Allah, namun tetap harus di bawah pantauan atau bimbingan orang yang ahli. HATI-HATI DENGAN GOOGLE Jika anda suka bertanya hukum kepada mbah google, pesan kami, hati-hati karena sudah banyak orang yang tersesat akibat tidak bisa membedakan antara yang salaf dengan yang salafi. Oleh karena itu untuk membantu mereka kaum awam, kami meluncurkan situs www.islamuna.info sebagai pengganti dari google dalam mencari informasi Islam. Mulai sekarang jika akan bertanya hukum atau info keislamna, tinggalkan google, beralihlah kepada Islamuna.info Googlenya Aswaja.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. JIHAD ILMIAH - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template