Dilansir di media cetak KORAN JAKARTA 03 November 2011Judul : Tokoh-Tokoh Kejawen;Ajaran dan Pengaruhnya
Penulis : Hadiwijaya
Penerbit : EULE BOOK Yogyakarta
Tahun : I, 2011
Tebal : 222 halaman
Harga : Rp 40.000
Peresensi : Abdul Aziz MMM*)
Masyarakat
 asli Jawa, sebagaimana masyarakat tradisional  lain di dunia, merupakan
 masyarakat yang gemar sistem mistik. Sistem  mistik yang sudah menjadi 
ajaran selama ribuan tahun di pulau Jawa ini  dikenal dengan nama 
"kejawen". Kejawen merupakan suatu konsep hidup yang  melingkupi lahir 
batin material spiritual. Menurut pandangan para ahli,  defi nisi 
"kejawen" adalah suatu kepercayaan tentang pandangan hidup  yang 
diwariskan dari para leluhur.
Kejawen dengan demikian  
adalah sebuah kepercayaan yang terutama dianut oleh suku Jawa dan suku  
bangsa lainnya yang menetap di Jawa. Kenamaan kejawen bersifat umum,  
biasanya karena bahasa pengantar ibadahnya menggunakan bahasa Jawa.  
Dalam konteks umum, kejawen bukanlah agama. Penganut ajaran kejawen  
biasanya tidak menganggap ajarannya sebagai agama dalam pengertian  
sebagai agama monoteistik, seperti Islam atau Kristen, tetapi lebih  
melihatnya sebagai seperangkat cara pandang dan nilai-nilai yang  
dibarengi dengan sejumlah laku.
Ajaran kejawen tidak 
terpaku  pada aturan yang ketat dan menekankan pada konsep keselarasan 
dan  keseimbangan lahir batin. Dalam budaya Jawa, pandangan hidup lazim 
 disebut ilmu kejawen atau yang dalam kesusastraan Jawa dikenal pula  
sebagai Ngelmu Kesampurnan. Wejangan tentang Ngelmu Kesampurnan Jawa ini
  termasuk ilmu kebatinan atau dalam filsafat Islam disebut dengan  
tasawuf atau sufisme. Orang Jawa sendiri menyebutkan "suluk" atau  
"mistik".  
Sebenarnya kejawen bukan aliran agama, tetapi 
adat  kepercayaan, karena di sana terdapat ajaran yang berdasarkan 
kepercayaan  terhadap Tuhan dari puncak-puncak teologi Islam, Hindu, dan
 Budha.  Lebih tepat lagi mungkin disebut pandangan hidup atau filsafat 
hidup.  Islam kejawen menurut penulis buku ini merupakan suatu pemahaman
 tentang  ajaran agama Islam oleh orang-orang Jawa, kemudian 
diaplikasikan dalam  ritual kehidupan sehari-hari. Sunan Kalijaga 
dianggap sebagai wali yang  memiliki kedekatan tersebut.
Sunan
 Kalijaga memiliki pendekatan  yang lebih toleran, bahkan bagi 
masyarakat pedalaman di Jawa Tengah  dahulu yang tidak menganut agama 
tertentu pun, Sunan Kalijaga dijadikan  sebagai guru mistik. Inilah buku
 yang secara khusus mengulas tokoh-tokoh  yang telah memberikan pengaruh
 adat dan budaya besar bagi perkembangan  dunia kejawen.
Berbagai
 dimensi kejawen dan representasinya  dalam wacana budaya tanah air 
mulai dari bidang politik, spiritual,  filsuf, budaya dan seni diulas 
dalam buku ini. Kehadiran buku ini  penting untuk memahami lebih jauh 
tentang kejawen dari dinamika ajaran  yang disebarluaskan 
tokoh-tokohnya.
Peresensi: Abdul Aziz MMM, Sekjend Renaisant Institute Yogyakarta
link : http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/75195


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !