Judul : Tokoh-Tokoh Kejawen;Ajaran dan Pengaruhnya
Penulis : Hadiwijaya
Penerbit : EULE BOOK Yogyakarta
Tahun : I, 2011
Tebal : 222 halaman
Harga : Rp 40.000
Peresensi : Abdul Aziz MMM*)
Masyarakat
asli Jawa, sebagaimana masyarakat tradisional lain di dunia, merupakan
masyarakat yang gemar sistem mistik. Sistem mistik yang sudah menjadi
ajaran selama ribuan tahun di pulau Jawa ini dikenal dengan nama
"kejawen". Kejawen merupakan suatu konsep hidup yang melingkupi lahir
batin material spiritual. Menurut pandangan para ahli, defi nisi
"kejawen" adalah suatu kepercayaan tentang pandangan hidup yang
diwariskan dari para leluhur.
Kejawen dengan demikian
adalah sebuah kepercayaan yang terutama dianut oleh suku Jawa dan suku
bangsa lainnya yang menetap di Jawa. Kenamaan kejawen bersifat umum,
biasanya karena bahasa pengantar ibadahnya menggunakan bahasa Jawa.
Dalam konteks umum, kejawen bukanlah agama. Penganut ajaran kejawen
biasanya tidak menganggap ajarannya sebagai agama dalam pengertian
sebagai agama monoteistik, seperti Islam atau Kristen, tetapi lebih
melihatnya sebagai seperangkat cara pandang dan nilai-nilai yang
dibarengi dengan sejumlah laku.
Ajaran kejawen tidak
terpaku pada aturan yang ketat dan menekankan pada konsep keselarasan
dan keseimbangan lahir batin. Dalam budaya Jawa, pandangan hidup lazim
disebut ilmu kejawen atau yang dalam kesusastraan Jawa dikenal pula
sebagai Ngelmu Kesampurnan. Wejangan tentang Ngelmu Kesampurnan Jawa ini
termasuk ilmu kebatinan atau dalam filsafat Islam disebut dengan
tasawuf atau sufisme. Orang Jawa sendiri menyebutkan "suluk" atau
"mistik".
Sebenarnya kejawen bukan aliran agama, tetapi
adat kepercayaan, karena di sana terdapat ajaran yang berdasarkan
kepercayaan terhadap Tuhan dari puncak-puncak teologi Islam, Hindu, dan
Budha. Lebih tepat lagi mungkin disebut pandangan hidup atau filsafat
hidup. Islam kejawen menurut penulis buku ini merupakan suatu pemahaman
tentang ajaran agama Islam oleh orang-orang Jawa, kemudian
diaplikasikan dalam ritual kehidupan sehari-hari. Sunan Kalijaga
dianggap sebagai wali yang memiliki kedekatan tersebut.
Sunan
Kalijaga memiliki pendekatan yang lebih toleran, bahkan bagi
masyarakat pedalaman di Jawa Tengah dahulu yang tidak menganut agama
tertentu pun, Sunan Kalijaga dijadikan sebagai guru mistik. Inilah buku
yang secara khusus mengulas tokoh-tokoh yang telah memberikan pengaruh
adat dan budaya besar bagi perkembangan dunia kejawen.
Berbagai
dimensi kejawen dan representasinya dalam wacana budaya tanah air
mulai dari bidang politik, spiritual, filsuf, budaya dan seni diulas
dalam buku ini. Kehadiran buku ini penting untuk memahami lebih jauh
tentang kejawen dari dinamika ajaran yang disebarluaskan
tokoh-tokohnya.
Peresensi: Abdul Aziz MMM, Sekjend Renaisant Institute Yogyakarta
link : http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/75195
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !