Dilansir di media RIMANEWS, 28 Desember 2014
Judul : Kanjeng Ratu
Kidul Dalam Perspektif Islam Jawa
Penulis : K.H Muhammad
Sholikhin
Penerbit : Narasi,
Yogyakarta
Cetakan : I, 2010
Tebal : 336 hlm
Peresensi : Abdul Aziz
MMM
Kanjeng Ratu Kidul adalah sosok
kontroversial. Keberadaan dan sosoknya yang misterius kerap dinafikan sekaligus
dicari-cari orang. Kontroversi ini disebabkan Kanjeng Ratu Kidul adalah makhluk
halus yang hidup di alam limunan (gaib) sehigga sukar untuk membuktikanya
secara ilmiah dan rasional.
Meskipun demikian, bagi masyarakat Jawa,
sosok Kanjeng Ratu Kidul merupakan simbol yang hidup di tengah-tengah budaya.
Riwayat legendanya diteruskan dari generasi ke generasi seiring dengan
perkembangan sejarah dan budaya Jawa. Banyak versi tentang kisah Kanjeng Ratu
Kidul, yang umumya selalu diceritakan melalui cerita lisan. Seperti kisah
perkawinan gaib Kanjeng Ratu Kidul dengan panembahan senopati hingga
keturunan-keturunannya.
Buku Kanjeng Ratu Kidul dalam Perspektif
Islam Jawa ini, mengupas Kanjeng Ratu Kidul dari perspektif islam Jawa.
Dimana ia dihidupkan dan dielu-elukan masyarakat Jawa hingga sosoknya begitu
melegenda di tengah-tengah masyarakat Jawa pada umumya.
Kanjeng Ratu Kidul merupakan bagian
dari fenomena alam gaib. Walaupun ia bukanlah satu-satunya makhluk gaib yang
masuk dalam kerangka rukun keimanan bagi agama islam, namun ia adalah salah satu
dari eksistensi barzakhi serta ruhi yang termasuk dalam dimensi
kegaiban. Dalam pandangan orang jawa, Kanjeng Ratu Kidul merupakan bentuk
kesadaran tentang adanya kehidupan lain dibalik kehidupan jasmani.
Oleh karenanya, keyakinan terhadap eksistensi
dan posisnya oleh orang jawa dihayati sebagai salah satu wujud keyakinan
terhadap alam dan makhluk halus (gaib), sebagaimana keyakinan terhadap
malaikat, jin, roh dan sebagainya.
Maka yang perlu dibenahi adalah konteks aplikasi
dari keyakinannya yang membutuhkan kerja keagamaan untuk meluruskan beberapa
hal yang masih bengkok dalam aspek keberagamaan. Misalnya, kerjasama dengan jin, menggunakan jasa dari jin dan roh
yang sesat, jelas hal tersebut dilarang baik oleh agama maupun dalam sistem
keyakinan orang Jawa.
Tentu saja dalam beberapa hal tetap
terdapat konteks yang menjadi kontroversi, terutama jika dilihat dalam
perspektif keagamaan. Dalam hal ini, dibutuhkan kearifan dan saling penghargaan
terhadap adanya perbedaan pendapat, keyakinan dan ekspresi keagamaan
masing-masing. Jika dilihat dari perspektif sufisme, eksistensi Kanjeng Ratu
Kidul adalah suatu hal yang biasa-biasa saja, yakni sebagai makhluk yang
mendiami nomena dibalik alam yang kasat mata.
Adapun untuk kalangan masyarakat Jawa yang
masih “awam”, eksistensi Kanjeng Ratu Kidul merupakan salah satu bentuk
keyakinan adanya dimensi alam halus, yang haru disikapi dengan cara “pergaulan
yang sehat dan baik”, yakni sebagai wujud saling pengertian tentang eksistensi
masing-masing, keduanya dalam kosmos ini. Menurut orang Jawa, jika keberadaan
makhluk halus dihargai maka mereka juga akan menghargai eksistensi manusia
serta merasa ikut mewujudkan kebaikan bagi alam dan eksistensi manusia.
Buku ini mencoba membedah berbagai aspek
tentang eksistensi Kanjeng Ratu Kidul, dari aspek geneologi keyakinan, asal
usul Kanjeng Ratu Kidul, hubungan khusus antara Kanjeng Ratu Kidul dengan para
raja di Yogyakarta dan Surakarta, rahasia mistik dan makna spiritual dari
berbagai ritual yang dilaksanakan masyarakat yang dikaitkan dengan eksistensi
Kanjeng Ratu Kidul, serta kaitan antara keyakinan terhadap Kanjeng Ratu Kidul
dengan jalan mistik dan makrifat.
Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa dalam
konteks ikonografi dan simbolisme spiritual, tokoh Kanjeng Ratu Kidul tidak
terpisah dari pola ajaran kemakrifatan manunggaling kawula gusti dari kalangan
muslim Jawa.
*)Peresensi:
Abdul Aziz MMM
Pengelola Renaisant Institute Tinggal di Yogyakarta
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !