Menguak Misteri Keberadaan Ratu Kidul - JIHAD ILMIAH
Headlines News :
Home » » Menguak Misteri Keberadaan Ratu Kidul

Menguak Misteri Keberadaan Ratu Kidul

Written By Guruku Kyai Bukan Mbah Google on Selasa, 10 Januari 2012 | 10.59

Dilansir di media online ANALISISNEWS.COM. Kamis, 5 Januari 2012

Judul : Kanjeng Ratu Kidul Dalam Perspektif Islam Jawa
Penulis : K.H Muhammad Sholikhin 
Penerbit : Narasi, Yogyakarta
Cetakan : I, 2010
Tebal : 336 hlm
Peresensi : Abdul Aziz MMM

Kanjeng Ratu Kidul adalah sosok kontroversial. Keberadaan dan sosoknya yang misterius kerap dinafikan sekaligus dicari-cari orang. Kontroversi ini disebabkan Kanjeng Ratu Kidul adalah makhluk halus yang hidup di alam limunan (gaib) sehigga sukar untuk membuktikanya secara ilmiah dan rasional.
Meskipun demikian, bagi masyarakat Jawa, sosok Kanjeng Ratu Kidul merupakan simbol yang hidup di tengah-tengah budaya. Riwayat legendanya diteruskan dari generasi ke generasi seiring dengan perkembangan sejarah dan budaya Jawa. Banyak versi tentang kisah Kanjeng Ratu Kidul, yang umumya selalu diceritakan melalui cerita lisan. Seperti kisah perkawinan gaib Kanjeng Ratu Kidul dengan panembahan senopati hingga keturunan-keturunannya.
Buku Kanjeng Ratu Kidul dalam Perspektif Islam Jawa ini, mengupas Kanjeng Ratu Kidul dari perspektif islam Jawa. Dimana ia dihidupkan dan dielu-elukan masyarakat Jawa hingga sosoknya begitu melegenda di tengah-tengah masyarakat Jawa pada umumya.
Kanjeng Ratu Kidul merupakan bagian dari fenomena alam gaib. Walaupun ia bukanlah satu-satunya makhluk gaib yang masuk dalam kerangka rukun keimanan bagi agama islam, namun ia adalah salah satu dari eksistensi barzakhi serta ruhi yang termasuk dalam dimensi kegaiban. Dalam pandangan orang jawa, Kanjeng Ratu Kidul merupakan bentuk kesadaran tentang adanya kehidupan lain dibalik kehidupan jasmani.
Oleh karenanya, keyakinan terhadap eksistensi dan posisnya oleh orang jawa dihayati sebagai salah satu wujud keyakinan terhadap alam dan makhluk halus (gaib), sebagaimana keyakinan terhadap malaikat, jin, roh dan sebagainya.
Maka yang perlu dibenahi adalah konteks aplikasi dari keyakinannya yang membutuhkan kerja keagamaan untuk meluruskan beberapa hal yang masih bengkok dalam aspek keberagamaan. Misalnya, kerjasama dengan jin, menggunakan jasa dari jin dan roh yang sesat, jelas hal tersebut dilarang baik oleh agama maupun dalam sistem keyakinan orang Jawa.
Tentu saja dalam beberapa hal tetap terdapat konteks yang menjadi kontroversi, terutama jika dilihat dalam perspektif keagamaan. Dalam hal ini, dibutuhkan kearifan dan saling penghargaan terhadap adanya perbedaan pendapat, keyakinan dan ekspresi keagamaan masing-masing. Jika dilihat dari perspektif sufisme, eksistensi Kanjeng Ratu Kidul adalah suatu hal yang biasa-biasa saja, yakni sebagai makhluk yang mendiami nomena dibalik alam yang kasat mata.
Adapun untuk kalangan masyarakat Jawa yang masih “awam”, eksistensi Kanjeng Ratu Kidul merupakan salah satu bentuk keyakinan adanya dimensi alam halus, yang haru disikapi dengan cara “pergaulan yang sehat dan baik”, yakni sebagai wujud saling pengertian tentang eksistensi masing-masing, keduanya dalam kosmos ini. Menurut orang Jawa, jika keberadaan makhluk halus dihargai maka mereka juga akan menghargai eksistensi manusia serta merasa ikut mewujudkan kebaikan bagi alam dan eksistensi manusia.
Buku ini mencoba membedah berbagai aspek tentang eksistensi Kanjeng Ratu Kidul, dari aspek geneologi keyakinan, asal usul Kanjeng Ratu Kidul, hubungan khusus antara Kanjeng Ratu Kidul dengan para raja di Yogyakarta dan Surakarta, rahasia mistik dan makna spiritual dari berbagai ritual yang dilaksanakan masyarakat yang dikaitkan dengan eksistensi Kanjeng Ratu Kidul, serta kaitan antara keyakinan terhadap Kanjeng Ratu Kidul dengan jalan mistik dan makrifat.
Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa dalam konteks ikonografi dan simbolisme spiritual, tokoh Kanjeng Ratu Kidul tidak terpisah dari pola ajaran kemakrifatan manunggaling kawula gusti dari kalangan muslim Jawa.

*)Peresensi: Abdul Aziz MMM
Pengelola  Renaisant Institute Tinggal di Yogyakarta
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Kenalin Saya

Foto saya
GURUKU KYAI BUKAN MBAH GOOGLE Belajarlah agama kepada guru yang sanad keilmuannya sampai kepada Rasulullah. Belajar langsung dengan bertatap muka kepada guru fadhilahnya sangat agung. Dikatakan bahwa duduk di majelis ilmu sesaat lebih utama daripada shalat 1000 rakaat. Namun jika hal itu tidak memungkinkan karena kesibukan yang lain, maka jangan pernah biarkan waktu luang tanpa belajar agama, untuk mendekatkan diri kepada Allah, namun tetap harus di bawah pantauan atau bimbingan orang yang ahli. HATI-HATI DENGAN GOOGLE Jika anda suka bertanya hukum kepada mbah google, pesan kami, hati-hati karena sudah banyak orang yang tersesat akibat tidak bisa membedakan antara yang salaf dengan yang salafi. Oleh karena itu untuk membantu mereka kaum awam, kami meluncurkan situs www.islamuna.info sebagai pengganti dari google dalam mencari informasi Islam. Mulai sekarang jika akan bertanya hukum atau info keislamna, tinggalkan google, beralihlah kepada Islamuna.info Googlenya Aswaja.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. JIHAD ILMIAH - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template