Memahami Kembali Buku Babad Tanah Jawi - JIHAD ILMIAH
Headlines News :
Home » » Memahami Kembali Buku Babad Tanah Jawi

Memahami Kembali Buku Babad Tanah Jawi

Written By Guruku Kyai Bukan Mbah Google on Rabu, 12 Februari 2014 | 05.12


Dilansir di Media ERAMADINA 10 Februari 2014

Judul Buku   : Babad Tanah Jawi; Terlengkap dan Terasli
Penulis          : Soedjipto Abimayu
Penerbit        : Laksana
Cetakan        : I, 2013
Harga            : Rp. 100.000
Peresensi       : Abdul Aziz Musaihi M.M, S.H.I


Jawa merupakan sebuah pulau yang menjadi titik sentral Nusantara (Indonesia). Dikatakan demikian, sebab di pulau inilah terdapat ibu kota Negara Indonesia (Jakarta). Di pulau ini pulalah kemerdekaan Republik Indonesia diproklamasikan. Meskipun pulau jawa tidak sebesar pulau- pulau di luar jawa seperti Kalimantan, sumatera, atau lainnya, namun pulau ini dapat dikatakan menjadi pusat kebudayaan Nusantara. Bahkan, pulau Jawa menjadi tempat penyebar Islam terbesar hingga munculnya kerajaan Islam pertama, yakni kerajaan Demak.


Sangat menarik apabila kita mengetahui dan menelusuri lahirnya Jawa. Pulau Jawa bisa menjadi pusat peradaban dan kebudayaan nusantara, tentu melalui proses sejarah yang sangat panjang dan berliku. Tidak serta merta menjadi besar seperti sekarang, melainkan melalui banyaknya rentetan peristiwa sejarah yang terjadi di pulau jawa hingga mencapai klimaksnya menjadi sebuah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hadirnya buku ini adalah dalam rangka memberikan informasi rekontruksi sejarah pulau Jawa dan berbagai peristiwa penting yang terjadi di Jawa. Umumnya, buku yang membahas tentang sejarah pulau Jawa disebut Babad Tanah Jawi. Ketika kita mendengar istilah tersebut, maka yang terbesit dalam benak kita, pasti langsung tertuju pada sebuah kitab karangan pujangga pada zaman dahulu. 

Dimana di dalamnya banyak mengisahkan tentang silsilah raja-raja Jawa dan berbagai peristiwa penting yang terjadi di masa silam. Dan faktanya, memang sejarah pulau Jawa lengkap dengan silsilah raja-raja jawa serta peristiwa-peristiwa penting disekitarnya. 

Meskipun demikian, siapapun yang tertarik untuk memahami babad tanah jawi harus bekerja keras menafsirkan setiap data yang dituliskan. Mengapa? Sebab, seperti babad lainnya, selain menggunakan bahasa Jawa kuno, juga mengandung cukup banyak mitos. 

Tak dapat dipungkiri, bahwa babad tanah jawi adalah sebagai sumber sejarah dan  menjadi salah satu babon (buku besar) sejarah pulau jawa. Namun, menyadari kentalnya campuran mitos atau bahkan pengkultusan, banyak dari para ahli sejarah mendasarkan penelitiannya dengan menggunakan pendekatan kritis. (hlm. 18)
Banyaknya campuran mitos dalam babad tanah jawi telah menyedot perhatian banyak ahli sejarah. Misalnya H.J. de Graaf, menurutnya sesuatu yang tertulis dalam babad tanah jawi dapat dipercaya, khususnya cerita tentang peristiwa tahun 1600 sampai pada abad ke-18. Namun, untuk cerita selepas era itu, de Graaf tidak berani menyebutnya sebagai data sejarah karena terlalu sarat campuan mitologi, kosmologi dan dongeng. (hlm. 35)

Lain halnya dengan Meinsma, seorang ahli sejarah peminat babad tanah jawi. Ia justru menerbitkan karyanya dalam bentuk prosa. Meinsma mendasarkan karyanya pada babad yang ditulis oleh Carik Braja. Karya Meinsma inilah yang banyak beredar hingga kini yang telah diterbitkan berpuluh-puluh jilid babad tanah jawi dalam bentuk aslinya. Dikatakann asli karena babad tersebut dalam bentuk tembang dan tulisan jawa. (hlm. 38)

Melihat fakta tersebut, dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan babad adalah cerita rekaan (fiksi) yang didasarkan pada peristiwa sejarah, penulisannya biasanya dalam bentuk macapat (tembang atau puisi). Meskipun syarat dengan peristiwa sejarah, namun sifatnya yang fiksi menempatkan babad tanah jawi sebagai referensi sejarah imajinatif. Babad memiliki sifat religio-magis dan pekat dengan imajinasi. Sifat itu membuat ahli sejarah berada dalam keraguan untuk memakai buku induk (babon) sejarah Jawa ini sebagai sumber sejarah yang shahih.

Buku “Babad Tanah Jawi; Terlengkap dan Terasli” karya Soedjipto Abimanyu ini berbeda dengan buku babad lainnya. Jika selama ini babad identik dengan kisah yang sarat mitos dan dongeng, buku ini memberikan pencerahan yang berbasis keilmuan.

Buku ini mampu menghadirkan metode yang berbeda dengan buku-buku babad tanah jawi lainnya, seperti karya Carik Braja, Adilangu II, maupun W.A. Olthof, yang berbentuk cerita fiksi sejarah. Semua bagian dalam buku ini bersandar pada prinsip-prinsip penelitian ilmiah, dengan harapan akan mampu memberikan cakrawala pengetahuan yang lebih argumentatif dan bisa dipertanggungjawabkan.

Karya Abimanyu ini, jelas memberikan sumbangan tersendiri bagi penikmat sejarah, terutama yang ingin tahu kejayaan peradaban nusantara di masa silam. Menariknya penulis ini mampu mnyajikan kajian menyeluruh tentang babad tanah jawi dari silsilah raja-raja jawa sampai ke Nabi Adam. Serta meneliti tentang candi-candi peninggalan kerajaan jawa kuno yang tersebar diseluruh tanah jawa.

Kelengkapan dan kekayaan data dalam buku ini didukung oleh sumber-sumber orisinil dan ilmiah (bukan fiksi sejarah) yang secara umum telah diakui kebenarannya. Sehingga buku ini niscaya akan sangat berguna untuk melengkapi penelitian-penelitian sebelumnya yang telah ada. Dan karenanya pantas disebut sebagai babon babad tanah jawi terlengkap.

*)Peresensi: Abdul Aziz Musaihi M.M, S.H.I
Penikmat Buku dan Pustakawan Mandiri
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Kenalin Saya

Foto saya
GURUKU KYAI BUKAN MBAH GOOGLE Belajarlah agama kepada guru yang sanad keilmuannya sampai kepada Rasulullah. Belajar langsung dengan bertatap muka kepada guru fadhilahnya sangat agung. Dikatakan bahwa duduk di majelis ilmu sesaat lebih utama daripada shalat 1000 rakaat. Namun jika hal itu tidak memungkinkan karena kesibukan yang lain, maka jangan pernah biarkan waktu luang tanpa belajar agama, untuk mendekatkan diri kepada Allah, namun tetap harus di bawah pantauan atau bimbingan orang yang ahli. HATI-HATI DENGAN GOOGLE Jika anda suka bertanya hukum kepada mbah google, pesan kami, hati-hati karena sudah banyak orang yang tersesat akibat tidak bisa membedakan antara yang salaf dengan yang salafi. Oleh karena itu untuk membantu mereka kaum awam, kami meluncurkan situs www.islamuna.info sebagai pengganti dari google dalam mencari informasi Islam. Mulai sekarang jika akan bertanya hukum atau info keislamna, tinggalkan google, beralihlah kepada Islamuna.info Googlenya Aswaja.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. JIHAD ILMIAH - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template