Potret Lengkap Gus Dur Sang Guru Bangsa - JIHAD ILMIAH
Headlines News :
Home » » Potret Lengkap Gus Dur Sang Guru Bangsa

Potret Lengkap Gus Dur Sang Guru Bangsa

Written By Guruku Kyai Bukan Mbah Google on Kamis, 13 Februari 2014 | 06.45



dilansir di WASATHON 13 Februari 2014
 
Judul Buku : Ensiklopedi Abdurrahman Wahid
Penulis : Mukhlas Syarkun
Penerbit : PPPKI 
Cetakan : I, 2013
Tebal : 6 jilid 
Harga : Rp. 750.000

Peresensi : Abdul Aziz MMM

Mengenal sosok Gus Dur seolah mengenal sosok yang kontroversial di mata masyarakat saat ia masih hidup. Ia tipe yang membingukan kala mengatakan hendak ke kanan ternyata ia malah berbelok ke kiri. Walau seperti itu, pemikirannya yang mampu merevalitasi, disorientasi, bergaya modernis mampu memecah pemikiran yang tradisionalis.
 
Wafatnya Gus Dur memberikan sebuah tanda duka yang mendalam. Dimana sosoknya sebagai seorang begawan politik ini sangat disegani oleh kalangan kawan sejawat bahkan oleh lawan. Pemikiran-pemikiran dari sosok Gus Dur mungkin memang menyesuaikan dengan apa yang dimilikinya dan lingkungannya. 

Banyak penyematan nama yang orang lain berikan kepada Beliau. Penyematan nama yang begitu beragam tak lepas dari sepak terjang Gus Dur dalam bergumul dengan sisi kemanusiaan, entah itu siapa, kalangan mana. Sekat batas atas nama golongan, etnis, agama, bahkan individu yang sekelas teri pun Gus Dur diretasnya. 

Berbagai kalangan mencoba memotret Gus Dur dari segi kenegarawananya, keulamaannya, keberpihakan terhadap masyarakat yang terkucil atau sedang dikucilkan. Namun, potret yang parsial tersebut hanya menambah kebingungan, karena beragamnya pandangan dan keluasan sepak tejang Gus Dur.
 
Salah satu contohnya adalah saat Gus Dur mengatakan bahwa “assalamualaikum” bisa diganti dengan selamat pagi, yang membuatnya harus dibenci, dikritik, dan bahkan dihujat. Namun anehnya Gus Dur tetap teguh pada pendiriannya dan tetap santai menanggapi itu semua. Karena menurut Gus Dur, Isi doa selamat dan kedamaian yang terkandung dalam ucapan salam itu, cukup dinyatakan dalam hati tidak perlu diucapkan. (Jilid 4 hlm. 47)

Ketika Inul Daratista, penyanyi dangdut yang terkenal dengan goyang ngebornya dihujat oleh berbagai pihak dan dianggap haram, Gus Dur justru membelanya, sebagaimana Rasulullah tidak perlu memaksa pakai kekerasan ketika mendidik umatnya yang awam. (Jilid 4 hlm. 243)

Dalam cacatan sejarah bangsa Indonesia, belum ditemukan tokoh se-kontroversial Gus Dur. Manisfestasi dari ke-kontroversialan Gus Dur itu, bisa kita baca lewat langkah-langkahnya yang zig-zag. Misalnya menjadikan Konghunyu sebagai agama resmi bangsa Indonesia, Imlek sebagai hari libur nasional, termasuk menghapus Tap MPR yang mendiskriditkan PKI, membubarkan departemen sosial, termasuk juga menjadikan pondok pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan diakui di nusantara adalah sederet dari sekian advokasi Gus Dur terhadap kelompok monoritas. (Jilid 5)

Buku “Ensiklopedi Abdurrahman Wahid” yang dikemas dalam enam jilid, karya Mukhlas Syarkun ini merekam jejak kehidupan Gus Dur yang dimulai dari leluhur Gus Dur yang memang ulama besar, pejuang dan tokoh politik. Selain itu, buku ini mengurai pula peran para guru Gus Dur yang telah berjasa besar dalam membentuk intelektualitas dan karakter Gus Dur. Gus Dur mendapat pendidikan dari guru yang mumpuni. Dalam dunia tasawuf Gus Dur diajar ulama yang dinilai sebagai wali, dan dalam politik Gus Dur digodok oleh tokoh politik kelas Nasional.

Buku ini cukup mewakili gambaran tentang sosok dan pribadi Gus Dur. Bagi yang berkesempatan dekat dengan Gus Dur, buku ini seperti merefresh kembali memori indah saat bersama Gus Dur. Di sisi lain, buku ini cukup menjembatani siapa pun yang tidak berkesempatan secara langsung berinteraksi dengan Gus Dur dan ingin mengenal sosok dan pribadi Gus Dur secara lebih intim.

*)Peresensi: Abdul Aziz MMM
Penikmat Buku, Alumnus UIN Sunan KaliJaga

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Kenalin Saya

Foto saya
GURUKU KYAI BUKAN MBAH GOOGLE Belajarlah agama kepada guru yang sanad keilmuannya sampai kepada Rasulullah. Belajar langsung dengan bertatap muka kepada guru fadhilahnya sangat agung. Dikatakan bahwa duduk di majelis ilmu sesaat lebih utama daripada shalat 1000 rakaat. Namun jika hal itu tidak memungkinkan karena kesibukan yang lain, maka jangan pernah biarkan waktu luang tanpa belajar agama, untuk mendekatkan diri kepada Allah, namun tetap harus di bawah pantauan atau bimbingan orang yang ahli. HATI-HATI DENGAN GOOGLE Jika anda suka bertanya hukum kepada mbah google, pesan kami, hati-hati karena sudah banyak orang yang tersesat akibat tidak bisa membedakan antara yang salaf dengan yang salafi. Oleh karena itu untuk membantu mereka kaum awam, kami meluncurkan situs www.islamuna.info sebagai pengganti dari google dalam mencari informasi Islam. Mulai sekarang jika akan bertanya hukum atau info keislamna, tinggalkan google, beralihlah kepada Islamuna.info Googlenya Aswaja.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. JIHAD ILMIAH - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template