Pesantren sebagai Basis Perlawanan - JIHAD ILMIAH
Headlines News :
Home » » Pesantren sebagai Basis Perlawanan

Pesantren sebagai Basis Perlawanan

Written By Guruku Kyai Bukan Mbah Google on Minggu, 16 November 2014 | 00.30


Dimuat di Harian Nasional 16 November 2014

Judul : Perlawanan dari Tanah Pengasingan; Kiai Abbas, Pesantren Buntet dan Bela Negara
Penulis : H. Ahmad Zaini Hasan
Penerbit : LKiS
Cetakan : I, 2014
Tebal : xxii + 174 halaman
ISBN : 602-14913-2-7

Peresensi: Abdul Aziz Musaihi MM

Penumpasan penjajah di Nusantara tidak terlepas dari peran perlawanan pesantren, yang di dalamnya terdapat para ulama, kiai, santri dan masyarakat di lingkungan pesantren. Bahkan, pejuang yang hakiki dalam melawan penjajah adalah para tokoh dari pesantren dan rakyat biasa.
Tentu, keberadaan mereka tak bermaksud menepis peran penting para pahlawan kemerdekaan. yang dilakukan oleh Soekarno, Bung Hatta, Bung Tomo, Achmad Yani, dan Jenderal Sudirman yang berperan penting dalam pengusiran penjajah.
Dalam perjalanan sejarah nasional yang sudah banyak dinikmati oleh anak cucu bangsa, peran para tokoh pesanten dalam mengusir penjajah nyaris dilupakan. Jika dicermati secara seksama, peran pesantren dan tokoh-tokoh agama cukup besar. Misalnya KH. Hasyim Asyari di Jombang Jawa Timur.
Saying, sejarah itu berusaha ditutupi oleh para elit politik. Fakta membuktikan pemberontakan terhadap pemerintah kolonial Belanda maupun Jepang, justru paling efektif dan banyak dilakukan oleh kaum ulama dan santri.
Di pesantren ide-ide perlawanan digodok, pikiran dan rencana penyerangan pun dimatangkan, di mana jiwa-jiwa tahan banting dibakar dan dikuatkan. Jika tiba masanya, dengan penuh keikhlasan para pejuang nasionalis muslim mengangkat senjata ke medan perang.
Mempertaruhkan nyawa demi kemerdekaan negeri, meski seiring perjalanan sebuah masa keberadaan mereka tak pernah tercatat dalam buku-buku sejarah. Untuk mengangkat kembali peran pesantren  dan orang-orang dibaliknya, H. Ahmad Zaini Hasan merilis Perlawanan dari Tanah Pengasingan; Kiai Abbas, Pesantren Buntet dan Bela Negara.
Buku tersebut diharapkan akan membuka mata sejarah public terhadap pesantren yang terlupakan. Tak hanya itu, ada tokoh-tokoh dan rakyat jelata yang pernah mengusir penjajah dari Hindia Belanda yang juga hilang dari sejarah. Salah satunya KH. Abbas dalam memimpin Pesantren Buntet di Cirebon Jawa Barat, dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
*)Peresensi: Abdul Aziz Musaihi MM
Alumnus UIN Yogyakarta,
Penikmat Buku dan Pustakawan Mandiri 
 


 

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Kenalin Saya

Foto saya
GURUKU KYAI BUKAN MBAH GOOGLE Belajarlah agama kepada guru yang sanad keilmuannya sampai kepada Rasulullah. Belajar langsung dengan bertatap muka kepada guru fadhilahnya sangat agung. Dikatakan bahwa duduk di majelis ilmu sesaat lebih utama daripada shalat 1000 rakaat. Namun jika hal itu tidak memungkinkan karena kesibukan yang lain, maka jangan pernah biarkan waktu luang tanpa belajar agama, untuk mendekatkan diri kepada Allah, namun tetap harus di bawah pantauan atau bimbingan orang yang ahli. HATI-HATI DENGAN GOOGLE Jika anda suka bertanya hukum kepada mbah google, pesan kami, hati-hati karena sudah banyak orang yang tersesat akibat tidak bisa membedakan antara yang salaf dengan yang salafi. Oleh karena itu untuk membantu mereka kaum awam, kami meluncurkan situs www.islamuna.info sebagai pengganti dari google dalam mencari informasi Islam. Mulai sekarang jika akan bertanya hukum atau info keislamna, tinggalkan google, beralihlah kepada Islamuna.info Googlenya Aswaja.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. JIHAD ILMIAH - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template