Bagaimana KH Sholeh Darat Memaknai Khilafah? - JIHAD ILMIAH
Headlines News :
Home » , » Bagaimana KH Sholeh Darat Memaknai Khilafah?

Bagaimana KH Sholeh Darat Memaknai Khilafah?

Written By Guruku Kyai Bukan Mbah Google on Rabu, 03 Mei 2017 | 10.58


Dalam kitab Tarjamah Sabilul 'Abid 'ala Jauharatit Tauhid karya KH Sholeh Darat halaman 233 menjelaskan tentang syair Syaikh Ibrahim Allaqani:

وخيرهم من ولي الخلافة * وامرهم في الفضل كالخلافة

Kemuliaan para sahabat Nabi itu saat diangkat menjadi khalifah dan perilakunya menjadi utama sesuai aturan kekhalifahan.

KH Sholeh Darat menegaskan bahwa keutamaan sahabat Nabi adalah saat benar-benar diangkat menjadi khalifah, seperti:

1. Sayyidina Abu Bakar (2 tahun, 3 bulan, 10 hari)
2. Sayyidina Umar (10 tahun, 6 bulan, 8 hari)
3. Sayyidina Utsman (11 tahun, 11 bulan, 9 hari)
4. Sayyidina Ali (4 tahun, 9 bulan, 7 hari)

Jumlah masa kekhalifahan itu adalah 29 tahun, 6 bulan, 4 hari.

Rasulullah Saw memang pernah menyampaikan bahwa umur khalifah itu 30 tahun dan setelah itu adalah kerajaan, sabda Nabi:

الخلافة بعدي ثلاثون اي سنة ثم تصير ملكا عضوضا

Dengan pesan itu, maka usia khalifah belum genap 30 tahun sudah selesai. Kemudian dilanjutkan hanya 6 bulan 5 hari oleh Sayyidina Hasan bin Ali, kemudian dicopot.

Setelah itu, maka digantikan dengan model kerajaan atau dinasti oleh Muawiyah bin Abi Sofyan menyebut dirinya Amirul Mu'minin. Dan secara tegas Muawiyah menyebut:

انا اول الملوك

Nama muluk sangat berbeda dengan khalifah. Sebab muluk sebagaimana dikatakan oleh KH Sholeh Darat adalah orang yang membuat madlarat bagi rakyat yang dipimpinnya.

Maka setelah empat khalifah itu tidak diperkenankan memakai sebutan khalifah Rasulillah Saw. Termasuk tidak diperkenankan memakai gelar khalifatillah Swt, sebab gelar itu hanya untuk Nabi Adam dan Nabi Dawud sebagaimana tertulis dalam Al Qur'an. Para Nabi juga diperbolehkan memakai gelar khalifatullah.

Pesan KH Sholeh Darat berikutnya adalah: “Ratu zaman akhir itu tidak tepat memakai julukan khalifatu Rasulillah dan khalifatullah. Sebab perilakunya tidak mirip dengan sahabat Nabi dan salafus shalih."

M. Rikza Chamami
Dosen UIN Walisongo

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Kenalin Saya

Foto saya
GURUKU KYAI BUKAN MBAH GOOGLE Belajarlah agama kepada guru yang sanad keilmuannya sampai kepada Rasulullah. Belajar langsung dengan bertatap muka kepada guru fadhilahnya sangat agung. Dikatakan bahwa duduk di majelis ilmu sesaat lebih utama daripada shalat 1000 rakaat. Namun jika hal itu tidak memungkinkan karena kesibukan yang lain, maka jangan pernah biarkan waktu luang tanpa belajar agama, untuk mendekatkan diri kepada Allah, namun tetap harus di bawah pantauan atau bimbingan orang yang ahli. HATI-HATI DENGAN GOOGLE Jika anda suka bertanya hukum kepada mbah google, pesan kami, hati-hati karena sudah banyak orang yang tersesat akibat tidak bisa membedakan antara yang salaf dengan yang salafi. Oleh karena itu untuk membantu mereka kaum awam, kami meluncurkan situs www.islamuna.info sebagai pengganti dari google dalam mencari informasi Islam. Mulai sekarang jika akan bertanya hukum atau info keislamna, tinggalkan google, beralihlah kepada Islamuna.info Googlenya Aswaja.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. JIHAD ILMIAH - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template