"MEMAKNAI ISRA’ MI’RAJ" - JIHAD ILMIAH
Headlines News :
Home » » "MEMAKNAI ISRA’ MI’RAJ"

"MEMAKNAI ISRA’ MI’RAJ"

Written By Guruku Kyai Bukan Mbah Google on Rabu, 03 Mei 2017 | 11.38

Saat peristiwa Mikraj, Di Langit pertama Rasulullah Saw berjumpa dengan Nabi Adam a.s. Di Langit kedua Rasulullah Saw berjumpa dengan Nabi Isa dan Nabi Yahya a.s. Di Langit ketiga Rasulullah Saw berjumpa dengan Nabi Yusuf a.s. Di Langit keempat Rasulullah Saw berjumpa dengan Nabi Idris a.s.Di Langit kelima Rasulullah Saw berjumpa dengan Nabi Harun a.s. Di Langit keenam Rasulullah Saw berjumpa dengan Nabi Musa a.s. Dan di langit ketujuh Rasulullah Saw berjumpa dengan Nabi Ibrahim a.s. Lalu kemudian Rasulullah Saw naik ke Sidratul Muntaha.

Itu artinya setelah turun dari Sidratul Muntaha dan menerima persyariatan shalat 50 waktu, Rasulullah terlebih dahulu berjumpa dengan Nabi Ibrahim sebelum berjumpa dengan Nabi Musa... Namun pertanyaannya, kenapa Nabi Ibrahim tidak menyanggah apa-apa seperti yang dilakukan Nabi Musa yang mengusulkan agar Rasulullah meminta keringanan dari Allah Swt.

Jawabannya, Nabi Ibrahim tidak menyanggah apa-apa karena Nabi Ibrahim diciptakan oleh Allah sebagai Khalilullah. Sifat Khalil tunduk patuh apa adanya. Pembuktian Nabi Ibrahim sebagai Khalil juga dapat dilihat dari kerelaannya menyembelih putra semata wayangnya, Ismail a.s. yang sebenarnya sudah sangat lama dinanti. Namun karena mengingat itu perintah Allah, Nabi Ibrahim rela melakukannya. Ini menunjukkan Nabi Ibrahim memang benar-benar seorang Khalilullah.

Adapun Nabi Musa memang diciptakan oleh Allah sebagai Kalimullah, seorang Nabi yang mendapat keistimewaan untuk berbicara dengan Allah. Sehingga meskipun informasi persyariatan shalat dari Rasulullah, hakikatnya itu berasal dari Allah dan sebagai Kalamullah beliau mengomentarinya.

Lalu, apa hikmahnya persyariatan shalat tidak langsung difardhukan 5 waktu, akan tetapi melalui 9 kali pengurangan dari 50 waktu hingga akhirnya menjadi 5 waktu, padahal sebenarnya dalam ilmu Allah yang wajib adalah 5 waktu?

Ini adalah untuk memberi isyarat bahwa Nabi Muhammad adalah HABIBULLAH, Kekasih Allah. Sebagai bukti Rasulullah merupakan Habib, Allah rindu agar berulang kali berjumpa dengan Rasulullah Saw....

Namun ini tidak dipahami Allah bertempat, Rasulullah Saw diangkat pada tempat yang tertinggi saat berjumpa dengan Allah adalah untuk terhimpunnya dua ketinggian. Berjumpa dengan Allah adalah ketinggian secara maknawi, maka diangkat Rasulullah pada tempat tertinggi supaya Rasulullah juga berada pada kedudukan tertinggi secara hissi.

Allah tetap tidak bertempat. Tempat makhluk atau ciptaan Allah. Sebelum adanya tempat, Allah telah wujud tanpa bertempat, maka setelah adanya tempat, Allah tetap sebagaimana adanya, tidak bertempat dan tidak membutuhkan tempat.

Selamat memperingati  dan menghayati Israk dan Mikraj.

[Tgk.Muhammad Iqbal Jalil]
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Kenalin Saya

Foto saya
GURUKU KYAI BUKAN MBAH GOOGLE Belajarlah agama kepada guru yang sanad keilmuannya sampai kepada Rasulullah. Belajar langsung dengan bertatap muka kepada guru fadhilahnya sangat agung. Dikatakan bahwa duduk di majelis ilmu sesaat lebih utama daripada shalat 1000 rakaat. Namun jika hal itu tidak memungkinkan karena kesibukan yang lain, maka jangan pernah biarkan waktu luang tanpa belajar agama, untuk mendekatkan diri kepada Allah, namun tetap harus di bawah pantauan atau bimbingan orang yang ahli. HATI-HATI DENGAN GOOGLE Jika anda suka bertanya hukum kepada mbah google, pesan kami, hati-hati karena sudah banyak orang yang tersesat akibat tidak bisa membedakan antara yang salaf dengan yang salafi. Oleh karena itu untuk membantu mereka kaum awam, kami meluncurkan situs www.islamuna.info sebagai pengganti dari google dalam mencari informasi Islam. Mulai sekarang jika akan bertanya hukum atau info keislamna, tinggalkan google, beralihlah kepada Islamuna.info Googlenya Aswaja.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. JIHAD ILMIAH - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template