IJAZAH BAHASA JAWA DARI NABI KHIDHIR - JIHAD ILMIAH
Headlines News :
Home » , » IJAZAH BAHASA JAWA DARI NABI KHIDHIR

IJAZAH BAHASA JAWA DARI NABI KHIDHIR

Written By Guruku Kyai Bukan Mbah Google on Jumat, 05 Mei 2017 | 04.39


Mengenai doa dengan bahasa daerah setempat, KH. Idris Marzuqi Lirboyo pernah berkata: “Kowe ki nek nompo dungo-dungo Jowo seko kiai sing mantep. Kae kiai-kiai ora ngarang dewe. Kiai-kiai kae nompo dungo-dungo Jowo seko wali-wali jaman mbiyen. Wali ora ngarang dewe kok. Wali nompo ijazah dungo Jowo seko Nabi Khidhir. Nabi Khidhir yen ketemu wali Jowo ngijazahi dungo nganggo boso Jowo. Ketemu wali Meduro nganggo boso Meduro.”

(Kamu kalau menerima doa bahasa Jawa dari kiai, mantapkan dirimu. Para kiai tidak mengarang sendiri (doa tersebut). Para kiai menerima doa-doa Jawa dari wali-wali terdahulu. Wali menerima ijazah doa Jawa dari Nabi Khidhir. Nabi Khidhir kalau bertemu wali Jawa mengijazahi doa pakai bahasa Jawa, bertemu wali Madura pakai bahasa Madura).

-------------------

Ada kisah unik mengenai doa bahasa Jawa ini. Suatu ketika di Tanah Arab terjadi kekeringan, lama sekali tidak turun hujan. Mengatasi masalah ini, Raja Hijaz mendatangkan ulama-ulama Makkah dan Madinah, mereka dimintakan doa di depan Ka’bah agar hujan turun segera. Usai seluruh ulama berdoa, hujan tak kunjung turun, malah semakin panas hingga beberapa bulan. Raja Hijaz pun tiba-tiba ingat ada satu ulama yang belum diundang untuk dimintai doa.

Dicarilah ulama tersebut, setelah ketemu, ternyata perawakan ulama tersebut pendek, kecil dan kulitnya hitam. Ulama tersebut bernama Syaikh Nawawi bin Umar Tanara al-Bantani al-Jawi. beliau ahli bahasa Arab dan mempunyai karya 40 judul lebih, semuanya berbahasa Arab.

Kemudian, ulama asal dusun Tanara, Tirtayasa, Banten tersebut berangkat berdoa meminta hujan kepada Allah Swt. di depan Ka’bah. Anehnya, meski Syaikh Nawawi Banten mampu berbahasa Arab dengan fasih, di depan Ka’bah beliau berdoa meminta hujan dengan memakai bahasa Jawa. Para ulama Makkah dan Madinah yang berdiri di belakangnya menyadongkan tangan sambil berkata “Amin”. Mbah Nawawi berdoa: “Ya Allah, sampun dangu mboten jawoh, kawulo nyuwun jawoh.” (Ya Allah, sudah lama tidak hujan, saya minta segera turun hujan).

Seketika hujan pun turun. Yang berdoa berbahasa Arab dengan fasihnya tidak mujarab, sedangkan dengan bahasa Jawa malah justru ampuh. (Sumber: IbjmArt.com).

Share this article :

1 komentar:

Kenalin Saya

Foto saya
GURUKU KYAI BUKAN MBAH GOOGLE Belajarlah agama kepada guru yang sanad keilmuannya sampai kepada Rasulullah. Belajar langsung dengan bertatap muka kepada guru fadhilahnya sangat agung. Dikatakan bahwa duduk di majelis ilmu sesaat lebih utama daripada shalat 1000 rakaat. Namun jika hal itu tidak memungkinkan karena kesibukan yang lain, maka jangan pernah biarkan waktu luang tanpa belajar agama, untuk mendekatkan diri kepada Allah, namun tetap harus di bawah pantauan atau bimbingan orang yang ahli. HATI-HATI DENGAN GOOGLE Jika anda suka bertanya hukum kepada mbah google, pesan kami, hati-hati karena sudah banyak orang yang tersesat akibat tidak bisa membedakan antara yang salaf dengan yang salafi. Oleh karena itu untuk membantu mereka kaum awam, kami meluncurkan situs www.islamuna.info sebagai pengganti dari google dalam mencari informasi Islam. Mulai sekarang jika akan bertanya hukum atau info keislamna, tinggalkan google, beralihlah kepada Islamuna.info Googlenya Aswaja.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. JIHAD ILMIAH - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template