Hasyim Muzadi: Indonesia Kehilangan Ulama Negarawan - JIHAD ILMIAH
Headlines News :
Home » » Hasyim Muzadi: Indonesia Kehilangan Ulama Negarawan

Hasyim Muzadi: Indonesia Kehilangan Ulama Negarawan

Written By Guruku Kyai Bukan Mbah Google on Senin, 27 Januari 2014 | 22.38

Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi menyatakan Indonesia kehilangan ulama negarawan atas wafatnya Rais Aam PBNU yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhammad Ahmad Sahal Mahfudh.

"Wafatnya KH Sahal Mahfudh merupakan kehilangan besar bagi NU, umat, dan bangsa Indonesia," kata Hasyim Muzadi di Jakarta, Jumat.

Hasyim yang selama 10 tahun memimpin NU bersama Kiai Sahal mengatakan sebagai pemimpin tertinggi NU, Kiai Sahal merupakan sosok kiai yang konsisten menjaga khittah NU.

"Beliau selalu menyampaikan bahwa NU hendaknya berada di tingkat high politic bukan low politic (praktis), sekalipun di lapangan masih tumpang tindih karena secara fisik jamaah NU terlibat politik praktis sebagai hak kewarganegaraan mereka," katanya.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam Malang dan Depok itu menambahkan, Kiai Sahal adalah pakar ilmu usul fikih, sehingga menelorkan fikih sosial yang membawanya mendapatkan gelar doktor honoris causa dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

"Inilah yang menyebabkan pemikiran hukum Islam beliau kental, karena pemikiran beliau lebih beraliran manhaji daripada qouly," tutur Sekjen International Conference of Islamic Scholars (ICIS) ini.

Sebagai negarawan, lanjut Hasyim, konsep Kiai Sahal tentang hubungan agama dan negara sangat jelas, yaitu beraliran inklusif substantif, sehingga menjamin terselenggaranya negara tanpa berhadap-hadapan dengan agama, dan menjamin agama tidak ditinggalkan oleh negara.

"Pemikiran beliau bersifat moderat, bukan ekstrem bukan pula liberal. Sebagai pemimpin beliau sangat mengayomi siapa saja dengan keluasan pikiran dan pemikiran, pemersatu, dan santun," katanya.

Sebagai pemimpin NU yang pernah berjuang bersama, Hasyim merasa sangat berduka atas kepergian Kiai Sahal. Ia pun langung datang ke Pati, Jawa Tengah untuk mengikuti pemakaman jenazah ulama kharismatik itu.

"Selamat jalan Mbah Sahal, dunia yang hiruk pikuk telah Mbah tinggalkan menuju Allah robbul izzati. Terima kasih atas bimbingan selama ini. Semoga husnul hotimah," katanya.

Sumber:
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Kenalin Saya

Foto saya
GURUKU KYAI BUKAN MBAH GOOGLE Belajarlah agama kepada guru yang sanad keilmuannya sampai kepada Rasulullah. Belajar langsung dengan bertatap muka kepada guru fadhilahnya sangat agung. Dikatakan bahwa duduk di majelis ilmu sesaat lebih utama daripada shalat 1000 rakaat. Namun jika hal itu tidak memungkinkan karena kesibukan yang lain, maka jangan pernah biarkan waktu luang tanpa belajar agama, untuk mendekatkan diri kepada Allah, namun tetap harus di bawah pantauan atau bimbingan orang yang ahli. HATI-HATI DENGAN GOOGLE Jika anda suka bertanya hukum kepada mbah google, pesan kami, hati-hati karena sudah banyak orang yang tersesat akibat tidak bisa membedakan antara yang salaf dengan yang salafi. Oleh karena itu untuk membantu mereka kaum awam, kami meluncurkan situs www.islamuna.info sebagai pengganti dari google dalam mencari informasi Islam. Mulai sekarang jika akan bertanya hukum atau info keislamna, tinggalkan google, beralihlah kepada Islamuna.info Googlenya Aswaja.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. JIHAD ILMIAH - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template