Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia
Asrorun Niam Sholeh menilai KH Sahal Mahfudz adalah ulama kontemporer
yang disegani karena kehati-hatiannya dalam bersikap dan kedalaman
ilmunya dalam memberikan fatwa.
"Beliau dikenal sebagai ahli fikih yang sangat mumpuni, baik teori maupun praktiknya. Beliau menjadi sosok penting dalam menyukseskan program Keluarga Berencana dengan pendekatan fikihnya," ujar Asrorun Niam Sholeh melalui pesan singkat di Jakarta, Jumat.
Asrorun menambahkan, karena keilmuan, ketokohan, dan karakternya yang kuat, KH Sahal dipercaya sebagai Rais Aam Syuriah PBNU, yaitu pengendali tertinggi organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia, sejak 1999 hingga akhir hayatnya.
"Ketokohannya melampaui ormas asalnya. Beliau sejak tahun 2000 dipercaya sebagai Ketua Umum MUI, wadah berhimpun seluruh ormas Islam Indonesia. De facto n de jure, beliau menjadi pimpinan, panutan, tokoh bagi umat Islam Indonesia," kata Asrorun.
Asrorun menggambarkan bahwa kiyai yang lahir di Desa Kajen, Margoyoso, Pati pada tanggal 17 Desember 1937 tersebut merupakan sosok kreator, inovator dan motivator, yang jauh dari hingar bingar popularitas.
"Hidupnya untuk umat, tidak lagi untuk pribadinya. Selamat jalan Kyai, ulama praktisi, sosok pemersatu umat, sederhana dalam Penampilan dan Progressif dalam pemikiran," ujar Asrorun.
Menurutnya, bangsa Indonesia bisa belajar dari kesederhanaan, kesahajaan dan keteguhan pendiriannya untuk mengabdi demi kebaikan masyarakat.
"Beliau dikenal sebagai ahli fikih yang sangat mumpuni, baik teori maupun praktiknya. Beliau menjadi sosok penting dalam menyukseskan program Keluarga Berencana dengan pendekatan fikihnya," ujar Asrorun Niam Sholeh melalui pesan singkat di Jakarta, Jumat.
Asrorun menambahkan, karena keilmuan, ketokohan, dan karakternya yang kuat, KH Sahal dipercaya sebagai Rais Aam Syuriah PBNU, yaitu pengendali tertinggi organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia, sejak 1999 hingga akhir hayatnya.
"Ketokohannya melampaui ormas asalnya. Beliau sejak tahun 2000 dipercaya sebagai Ketua Umum MUI, wadah berhimpun seluruh ormas Islam Indonesia. De facto n de jure, beliau menjadi pimpinan, panutan, tokoh bagi umat Islam Indonesia," kata Asrorun.
Asrorun menggambarkan bahwa kiyai yang lahir di Desa Kajen, Margoyoso, Pati pada tanggal 17 Desember 1937 tersebut merupakan sosok kreator, inovator dan motivator, yang jauh dari hingar bingar popularitas.
"Hidupnya untuk umat, tidak lagi untuk pribadinya. Selamat jalan Kyai, ulama praktisi, sosok pemersatu umat, sederhana dalam Penampilan dan Progressif dalam pemikiran," ujar Asrorun.
Menurutnya, bangsa Indonesia bisa belajar dari kesederhanaan, kesahajaan dan keteguhan pendiriannya untuk mengabdi demi kebaikan masyarakat.
Sumber:
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !