Menurut putra almarhum Rais Aam PBNU KH Sahal Mahfudh, Abdul Ghafar Rozin, ayahnya menyampaikan wasiat agar istiqomah menjaga santri. Selain itu, kita harus selalu bersyukur atas nikmat dari Allah SWT.
Putra yang akrab disapa Gus Rozin tersebut mengatakan, menjelang wafatnya KH MA Sahal Mahfudh tidak meninggalkan wasiat khusus. “Bapak tidak mewasiatkan apa-apa. Saya nggak tau ya jika terkait NU. Beliau memang selalu berpesan kepada orang yang tepat. Artinya sesuai dengan posisi dan proporsinya,” ujarnya.
Yang ada, kata Gus Razin, justru wasiat secara umum bagi para guru dan kiai itu. Juga, permintaan terakhirnya ketika dirawat di RS Dr Kariadi Semarang, sebelum wafat, adalah pulang ke rumah di Kajen.
Ketika ditanyakan apakah Mbah Sahal berwasiat minta dikuburkan di mana? Gus Rozin menegaskan bahwa pesan itu sudah lama dikatakan Mbah Sahal. “Bapak ingin dekat dengan Mbahnya, yaitu Mbah Salam. Jadi tidak ada rapat persiapan permakaman. Tinggal laksanakan saja,” katanya.
Mbah Sahal dimakamkan pada pukul 09.25 WIB di makam keluarga berdampingan dengan Mbah Salam (kakek KH Sahal Mahfudh dari garis bapak), Mbah Nawawi, Nyai Badi’ah (ibu Mbah Sahal), dan Mbah Abdullah sepuh.
Putra yang akrab disapa Gus Rozin tersebut mengatakan, menjelang wafatnya KH MA Sahal Mahfudh tidak meninggalkan wasiat khusus. “Bapak tidak mewasiatkan apa-apa. Saya nggak tau ya jika terkait NU. Beliau memang selalu berpesan kepada orang yang tepat. Artinya sesuai dengan posisi dan proporsinya,” ujarnya.
Yang ada, kata Gus Razin, justru wasiat secara umum bagi para guru dan kiai itu. Juga, permintaan terakhirnya ketika dirawat di RS Dr Kariadi Semarang, sebelum wafat, adalah pulang ke rumah di Kajen.
Ketika ditanyakan apakah Mbah Sahal berwasiat minta dikuburkan di mana? Gus Rozin menegaskan bahwa pesan itu sudah lama dikatakan Mbah Sahal. “Bapak ingin dekat dengan Mbahnya, yaitu Mbah Salam. Jadi tidak ada rapat persiapan permakaman. Tinggal laksanakan saja,” katanya.
Mbah Sahal dimakamkan pada pukul 09.25 WIB di makam keluarga berdampingan dengan Mbah Salam (kakek KH Sahal Mahfudh dari garis bapak), Mbah Nawawi, Nyai Badi’ah (ibu Mbah Sahal), dan Mbah Abdullah sepuh.
Sumber :
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !