Inilah Kesaksian Dokter Menjelang Wafatnya Kiai Sahal - JIHAD ILMIAH
Headlines News :
Home » » Inilah Kesaksian Dokter Menjelang Wafatnya Kiai Sahal

Inilah Kesaksian Dokter Menjelang Wafatnya Kiai Sahal

Written By Guruku Kyai Bukan Mbah Google on Senin, 27 Januari 2014 | 21.32

Ada kejadian menyentuh hati kala Rais Aam PBNU KH MA Sahal Mahfudh menghadapi sakaratul maut pada Kamis (23/1) hingga ajal menjemput pada Jumat dini hari. Dalam keadaan mata terpejam, Mbah Sahal tiada henti melafalkan aneka macam doa, tahlil, hingga surat-surat pendek. Meski terdengar berat, bacaan ulama kharismatik ini terdengar jelas dan terang.

Kesaksian ini diceritakan dokter H Imron Rosyidi kepada NU Online usai tahlil malam kedua yang digelar di kediaman Rais Aam, Sabtu (25/1) malam. Dokter pribadi keluarga Mbah Sahal ini mengaku merinding mendengar lantunan hadlarah (bacaan sebelum tahlil) dari bibir Mbah Sahal yang terbaring lemah.

“Baru kali ini saya takut ketika menunggui orang yang mau meninggal. Bukan apa-apa, bacaan beliau yang jelas itulah yang membuat bulu kuduk saya berdiri. Terus terang, kalau ingat pengalaman tadi malam masih suka merinding,” ujar Imron berkaca-kaca.

Dokter muda yang juga direktur Rumah Sakit Islam (RSI) Pati ini menambahkan, saat membaca tahlil Mbah Sahal mengirim fatihah kepada para wali, kepada Mbah Mutamakkin, kepada PBNU, dan para ulama se-dunia. Setelah itu, Rais Aam tiga periode ini (1999-2004, 2004-2009, 2010-2014) berulang kali membaca aneka surah Al-Quran yang dihafal.

Dalam pantauan NU Online, tahlil malam kedua di kediaman Mbah Sahal komplek Pesantren Maslakul Huda diikuti oleh lebih dari 2000 orang. Tahlil yang dipimpin KH Asmu’i ini juga dihadiri para kiai dari segenap pesantren di Desa Kajen. Pengasuh Pesantren Putri Roudloh At-Thahiriyyah KH Muadz Thohir dan Pengasuh Pesantren Maslakul Huda (PMH) Putri KH A Nafi’ Abdillah nampak sibuk mempersilakan tamu.

Menurut KH Umar Faruq al-hafidz, tahlil malam pertama juga dipenuhi para jamaah hingga meluber hingga jalan. Sementara kendaraan para pelayat sebagian besar diparkir di halaman RSI Pati, 100 meter arah barat dari pesantren Mbah Sahal. “2000 kursi yang disediakan panitia tidak cukup. Sebagian jamaah mengikuti tahlil dari musholla di mana Mbah Sahal kemarin disholati,” pungkasnya.

Sumber:
http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,49721-lang,id-c,nasional-t,Inilah+Kesaksian+Dokter+Menjelang+Wafatnya+Kiai+Sahal-.phpx
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Kenalin Saya

Foto saya
GURUKU KYAI BUKAN MBAH GOOGLE Belajarlah agama kepada guru yang sanad keilmuannya sampai kepada Rasulullah. Belajar langsung dengan bertatap muka kepada guru fadhilahnya sangat agung. Dikatakan bahwa duduk di majelis ilmu sesaat lebih utama daripada shalat 1000 rakaat. Namun jika hal itu tidak memungkinkan karena kesibukan yang lain, maka jangan pernah biarkan waktu luang tanpa belajar agama, untuk mendekatkan diri kepada Allah, namun tetap harus di bawah pantauan atau bimbingan orang yang ahli. HATI-HATI DENGAN GOOGLE Jika anda suka bertanya hukum kepada mbah google, pesan kami, hati-hati karena sudah banyak orang yang tersesat akibat tidak bisa membedakan antara yang salaf dengan yang salafi. Oleh karena itu untuk membantu mereka kaum awam, kami meluncurkan situs www.islamuna.info sebagai pengganti dari google dalam mencari informasi Islam. Mulai sekarang jika akan bertanya hukum atau info keislamna, tinggalkan google, beralihlah kepada Islamuna.info Googlenya Aswaja.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. JIHAD ILMIAH - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template