Selepas ashar tadi, beberapa tamu sowan ke 'dalem' Hadratussaikh KH Nawawi Abd Jalil,pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri,Pasuruan, Jawa Timur. Ditengah dialog kiai dengan salah satu tamunya, sampailah pada pembahasan tentang orang-orang yang mengaku mengamalkan hakikat tapi tidak melaksanakan shalat. kiai sempat miris jika ada masyarakat yang terjangkit cara pandang semacam ini, terlebih jika orang itu adalah alumni pondok pesantren Sidogiri.
" mereka itu berdalil ' Aqim Ashhalata Lizikri' , sehingga menurut mereka kalau udah iling (red; ingat) Allah berarti gak usah shalat" cerita kiai .kiai kemudian berargumen " dalam ayat itu , Aqim adalah fiil amar, perintah , perintah untuk as-shalata (red; shalat), tujuannya untuk mengingat Allah, jadi dalam ayat ini gak ada yang namanya menghilangkan shalat, justru pertama-tama yang diperintahkan adalah shalat" .
beliau juga memaparkan beberapa argumen secara aqli terkait kasus ini, kalau memang mereka benar mengapa variable nya hanya shalat saja. " ya kalau begitu gak usah makan, cukup ingat makan saja kenyang, " tutur kiai nawawi
Dalam kesempatan tersebut kiai nawawi juga memberikan nasehat bahwa yang kita lakukan didunia akan menjadi tolak ukur kita di akhirat kelak. jika di akhirat ingin masuk surga, manusia harus melakukan amal yang menjadi bekal mereka ke surga, seperti shalat, puasa, zakat. lagi-lagi tentu nasehat beliau ini nyambung dengan kasus diatas yang dengan semangat sekali beliau menjelaskannya.
sejalan dengan yang dikatakan Imam Malik rahimahullah , "Siapa yang menjalani tasawwuf tanpa dibekali pemahaman terhadap syariat, ia telah menjadi zindik. Sebaliknya, siapa yang membekali diri dengan fikih (syariat) tapi tidak menjalani tasawwuf (tidak membersihkan hati), maka menjadi fasik. Nah siapa yang menggabungkan keduanya, ia telah mencapai hakikat.
semoga tulisan ini bermanfaat, silahkan share , mudah-mudahan menjadi tembahan ilmu buat kita semua. Amin
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !