AKAL-AKALAN KIAI BISRI MUSTHOFA DAN MBAH MAKSUM LASEM - JIHAD ILMIAH
Headlines News :
Home » » AKAL-AKALAN KIAI BISRI MUSTHOFA DAN MBAH MAKSUM LASEM

AKAL-AKALAN KIAI BISRI MUSTHOFA DAN MBAH MAKSUM LASEM

Written By Guruku Kyai Bukan Mbah Google on Jumat, 17 Maret 2017 | 08.55


Perbedaan pandangan yang meruncing antara Kiyai Idham Khalid dan Pak Subhan ZE sebagai pimpinan puncak NU membuat para sesepuh prihatin. Mbah Kiyai Ma’shum Lasem pun memanggil Kiyai Bisri Mustofa.

“Sri, mbok kamu bikin ikhtiar untuk merukunkan Idham sama Subhan!” perintahnya.

Kiyai Bisri garuk-garuk kepala. Di satu sisi, ia memahami keprihatinan para sesepuh. Di sisi lain, ia sendiri punya dugaan bahwa mungkin saja “perselisihan” di antara dua pemimpin itu disengaja. Paling tidak diperlukan. Kenapa?

Indonesia dan NU sedang dalam masa-masa genting peralihan dari Orde Lama ke Orde Baru. Ada harapan-harapan, tapi tak ada yang bisa memastikan apa yang akan dilakukan oleh Soeharto, si penguasa baru. Di depan mata hanya ada pilihan-pilihan sulit. Oleh karenanya, “perselisihan” di antara kedua pemimpin itu ibarat “menyediakan sekoci di tengah badai”.

Kiyai Bisri merasa, tidak mudah menjelaskan pikirannya itu kepada Mbah Ma’shum, sedangkan ia terlalu ta’dhim kepada beliau untuk membantah. Maka ia berusaha mengelak,

“Panjenengan yang sepuh kan lebih berwibawa, ‘Yai”.

“Nggak bisa! Ini soal rumit. Harus pakai akal-akalan. Kamu kan banyak akal!” Mbah Ma’shum memaksa.

Tak berkutik, Kiyai Bisri pun mematuhi perintah Mbah Ma’shum, yakni merancang akal-akalan.

Ia beli satu peti Green Spot (soft-drink yang populer waktu itu) dan satu peti sirup Kawis (sirup khas produk Rembang). Dia suruh santri mengantarkan Peti Green Spot kepada Pak Subhan ZE dengan pesan: “Dari Kiyai Idham Khalid, mohon tanda terima”. Pada saat yang sama, santri lain disuruh mengantarkan limun Kawis kepada Pak Idham dengan pesan: “Dari Pak Subhan ZE, mohon tanda terima”.

Maka diperolehlah dua lembar tanda terima:

1. “Telah terima satu peti Green Spot dari KH Idham Khalid. Terimakasih sebesar-besarnya. Ttd: Subhan ZE”

2. “Telah terima satu peti limun Kawis dari Saudara Subhan ZE. Jazaakumullah. Ttd: Idham Khalid”.

Kiyai Bisri menghaturkan kedua lembar tanda terima itu ke hadapan Mbah Ma’shum.

“Sudah bisa rukun, ‘Yai”, ia melapor, “lha ini sudah saling kirim-kiriman…”

Mbah Ma’shum sumringah.

Entah siapa yang pada hakekatnya menjadi sasaran akal-akalan…

Sumber: Teronggosong
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Kenalin Saya

Foto saya
GURUKU KYAI BUKAN MBAH GOOGLE Belajarlah agama kepada guru yang sanad keilmuannya sampai kepada Rasulullah. Belajar langsung dengan bertatap muka kepada guru fadhilahnya sangat agung. Dikatakan bahwa duduk di majelis ilmu sesaat lebih utama daripada shalat 1000 rakaat. Namun jika hal itu tidak memungkinkan karena kesibukan yang lain, maka jangan pernah biarkan waktu luang tanpa belajar agama, untuk mendekatkan diri kepada Allah, namun tetap harus di bawah pantauan atau bimbingan orang yang ahli. HATI-HATI DENGAN GOOGLE Jika anda suka bertanya hukum kepada mbah google, pesan kami, hati-hati karena sudah banyak orang yang tersesat akibat tidak bisa membedakan antara yang salaf dengan yang salafi. Oleh karena itu untuk membantu mereka kaum awam, kami meluncurkan situs www.islamuna.info sebagai pengganti dari google dalam mencari informasi Islam. Mulai sekarang jika akan bertanya hukum atau info keislamna, tinggalkan google, beralihlah kepada Islamuna.info Googlenya Aswaja.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. JIHAD ILMIAH - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template