BUNG KARNO MEMINTA FATWA PADA KH. WAHAB - JIHAD ILMIAH
Headlines News :
Home » » BUNG KARNO MEMINTA FATWA PADA KH. WAHAB

BUNG KARNO MEMINTA FATWA PADA KH. WAHAB

Written By Guruku Kyai Bukan Mbah Google on Senin, 20 Maret 2017 | 08.44


Setelah beberapa kali diadakan perundingan untuk menyelesaikan Irian Barat dan selalu gagal, Bung Karno mendatangi Kiai Wahab Hasbullah di Tambakberas, Jombang, Jawa Timur.

Bung Karno menanyakan bagaimana hukum orang-orang Belanda yang masih bercokol di Irian Barat?

Kiai Wahab menjawab tegas,”Hukumnya sama dengan orang yang ghasab.”

“Apa artinya ghasab, kiai?” Tanya Bung Karno

"Ghasab itu istihqaqu maalil ghair bighairi idznihi. Artinya, menguasai hak milik orang lain tanpa izin,” terang Kiai Wahab.

“Lalu bagaimana solusi menghadapi orang yang ghasab?”

“Adakan perdamaian,” tutur  Kiai Wahab.

Lalu Bung Karno bertanya lagi,”Menurut insting Kiai, apakah jika diadakan perundingan damai akan berhasil?”

“Tidak.”

“Lalu, mengapa kita tidak potong kompas saja Kiai? Bung Karno sedikit memancing.

“Tak boleh potong kompas dalam syariah,” kata Kiai Wahab.

Selanjutnya Bung Karno mengutus Soebandrio mengadakan perundingan yang terakhir kali dengan Belanda untuk menyelesaikan konflik Irian Barat.

Perundingan ini akhirnya gagal. Kegagalan ini disampaikan Bung Karno kepada Kiai Wahab. ”Kiai, apa solui selanjutny menyelesaikan Irian Barat?”

“Akhodzahu qohron (ambil dengan paksa!).” Kiai Wahab menjawab dengan tegas.

“Apa rujukan Kiai memutuskan masalah ini?

“Saya mengambil literatur Kitab Fath al-Qarib dan syarahnya (al-Baijuri).”

Setelah itu, barulang Bung Karno membentuk barisan Trikora (Tiga Komando Rakyat).

Kisah yang dinukilkan dari buku Karya Intelektual Ra’is Akbar dan Ra’is Aam al-Marhumien Pengurus Besar Nahdlatul Ulama karya KH A Aziz Masyhuri ini menunjukkan antaralain kontekstualisasi kitab kuning yang oleh sebagaian kalangan justru dianggap sebelah mata.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Kenalin Saya

Foto saya
GURUKU KYAI BUKAN MBAH GOOGLE Belajarlah agama kepada guru yang sanad keilmuannya sampai kepada Rasulullah. Belajar langsung dengan bertatap muka kepada guru fadhilahnya sangat agung. Dikatakan bahwa duduk di majelis ilmu sesaat lebih utama daripada shalat 1000 rakaat. Namun jika hal itu tidak memungkinkan karena kesibukan yang lain, maka jangan pernah biarkan waktu luang tanpa belajar agama, untuk mendekatkan diri kepada Allah, namun tetap harus di bawah pantauan atau bimbingan orang yang ahli. HATI-HATI DENGAN GOOGLE Jika anda suka bertanya hukum kepada mbah google, pesan kami, hati-hati karena sudah banyak orang yang tersesat akibat tidak bisa membedakan antara yang salaf dengan yang salafi. Oleh karena itu untuk membantu mereka kaum awam, kami meluncurkan situs www.islamuna.info sebagai pengganti dari google dalam mencari informasi Islam. Mulai sekarang jika akan bertanya hukum atau info keislamna, tinggalkan google, beralihlah kepada Islamuna.info Googlenya Aswaja.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. JIHAD ILMIAH - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template