Hidâyah al-Thullâb bi Syarh Kifâyah al-Thullâb bi Nazhm al-Asybâh wa al-Nazhâ’ir”; Filsafat Yurisprudensi Islam Kontemporer Karya Ulama Nusantara dari Kajen dan Senori - JIHAD ILMIAH
Headlines News :
Home » » Hidâyah al-Thullâb bi Syarh Kifâyah al-Thullâb bi Nazhm al-Asybâh wa al-Nazhâ’ir”; Filsafat Yurisprudensi Islam Kontemporer Karya Ulama Nusantara dari Kajen dan Senori

Hidâyah al-Thullâb bi Syarh Kifâyah al-Thullâb bi Nazhm al-Asybâh wa al-Nazhâ’ir”; Filsafat Yurisprudensi Islam Kontemporer Karya Ulama Nusantara dari Kajen dan Senori

Written By Guruku Kyai Bukan Mbah Google on Selasa, 14 Maret 2017 | 09.21


Ini adalah halaman sampul dari kitab “Hidâyah al-Thullâb” karangan KH. Muhibbi Hamzawi Kajen (Pati, Jawa Tengah, w. 2005 M) dan kitab “Kifâyah al-Thullâb” karangan Kiai Abul Fadhol bin Abdul Syakur Senori (Tuban, Jawa Timur, w. 1991 M). Kedua kitab ini ditulis dalam bahasa Arab dan sangat menarik untuk ditelisik.

“Kifâyah al-Thullâb” merupakan kitab nazham (puisi) karangan Kiai Abul Fadhol dari Senori, yang menghimpun teori-teori qawâid fiqhiyyah (filsafat yurisprudensi Islam/ Islamische Rechtsmaximen) dan disarikan dari kitab rujukan utama dunia Islam dalam bidang tersebut, yaitu “al-Asybâh wa al-Nazhâir fî Qawâ’id wa Furû’ Fiqh al-Syâfi’iyyah” (dikenal dengan al-Asybâh wa al-Nazhâir) karya Syaikhul Islam Jalâluddîn al-Suyûthî (w. 1505 M). Nazham “Kifâyah al-Thullâb” ditulis dalam bahr (metrum puisi Arab) “rajaz”.

Sementara kitab “Hidâyah al-Thullâb” adalah penjelasan dan komentar (syarh) atas teks puisi “Kifâyah al-Thullâb” di atas. Penulis syarh “Hidâyah al-Thullâb” adalah KH. Muhibbi Hamzawi dari Kajen, yang juga murid dari Kiai Abul Fadhol Senori. KH. Muhibbi Hamzawi Kajen juga terhitung sebagai sepupu al-‘Allamah KH. Sahal Mahfuz, Rois Syuriah PBNU 1999-20014 yang juga pengarang kitab “Tharîqah al-Hushûl (hâsyiah) ‘alâ Ghâyah al-Wushûl (syarh) ‘alâ Lubb al-Ushûl” yang saat ini menjadi salah satu rujukan kajian ushul fiqih dunia Islam.

Jika kita buat pemetaan akan kitab-kitab di atas, maka didapati gambaran sederhana sebagai berikut;

هداية الطلاب للكياهي محبي بن حمزاوي الكاجيني الفاطي الجاوي (شرح على) -- > كفاية الطلاب للكياهي أبي الفضل بن عبد الشكور السنوري الطوباني الجاوي (نظم على) -- > الأشباه والنظائر في قواعد وفروع فقه الشافعية للإمام السيوطي

Kitab “Kifâyah al-Thullâb” diselesaikan Kiai Abul Fadhol pada tahun , lalu dicetak oleh Maktabah Salim Nabhan, Surabaya, tanpa tahun. Teks “Kifâyah al-Thuulâb” dicetak bersama dengan teks kitab “Kasyf al-Tabârih fî Bayân ‘Adad Raka’ât al-Tarâwih” yang juga karangan Kiai Abul Fadhol Senori dan menjelaskan tentang perbedaan rakaat sembahyang tarawih.

Sementara itu kitab penjelasan atau syarh-nya, yaitu “Hidâyah al-Thullâb”, tidak disebutkan oleh pengarangnya KH. Muhibbi Hamzawi, pada masa kapan ia diselesaikan. Kitab ini lalu dicetak oleh Pustaka Compas, Jakarta, pada tahun 2016 dengan tebal 68 halaman. Saya mendapatkan edisi cetakan kitab “Hidâyah al-Thullâb” ini dari al-Fadhil KH. Dr. Zainul Milal Bizawi, putra dari KH. Muhibbi Hamzawi.

Kiai Abul Fadhol mengawali kitab nazham “Kifâyah al-Thullâb” dengan pembukaan berikut;

يقول راجي رحمة الرب الغفور#هو أبو الفضل بن عابد الشكو
الحمد لله الذي فقه من # أراده في دينه فضلا ومن
نحمده سبحانه على ما # علمنا اللآداب والأجكاما
ثم الصلاة والسلام سرمدا # على النبي المصطفى محمدا
وآله وصحبه الأماجد # ما استنبط الأحكام بالقواعد
وهذه منظومة بهية # ضمنتها القواعد الفقهية
لقطتها لقطا بضمن فاتر # من درر الأشباه والنظائر
سميتها كفاية الطلاب # وربي الهادي الى الصواب
جعلتها تذكرة لنفسي # ومن يكون قاصرا من جنسي

(Berkatalah hamba yang mengharapkan rahmat Rabb yang Ghafur # Ia adalah Abul Fadhol bin Abdul Syakur
Segala puji bagi Allah Dzat yang memberikan pemahaman agama kepada orang # Yang Ia kehendaki dalam agamaNya, (Dia) Dzat yang maha memberi keutamaan
Kami memujiNya atas segala apa # Yang telah Ia ajarkan kepada kami dari adab dan hukum-hukum agama
Shalwat dan salam semoga abadi # Tercurah kepada al-musthafa Muhammad sang nabi
Juga kepada keluarganya dan para sahabatnya yang agung megah # Bahwa segala hukum syari’ah itu dihasilkan dari beberapa kaidah
Ini adalah puisi yang elok indah # Di dalamnya aku menghimpun kaidah fiqhiah
Aku memetiknya dengan petikan seorang yang fatir # Dari permata kitab “Asybah wa Nazhair”
Aku namakan ia dengan “Kifayah Thubbab” # dan Tuhanku adalah Penunjuk kepada jalan sawab
Aku menjadikannya sebagai bahan pengingat untuk diriku # Dan orang-orang yang bodoh sepertiku)

Sementara itu, dalam kata pengantar “Hidâyah al-Thullâb”, sang pensyarah KH. Muhibbi Hamzawi menulis;

أما بعد فهذا شرح طريف وتعليق ظريف مزجته بالمنظومة الموسومة بكفاية الطلاب للشيخ أبي الفضل بن عبد الشكور تغمده بلطف مولاه الغفور السنوري الطوباني ملأ ضريحه بنوره الرباني التي لخص فيها أشباه ونظائر العلامة الإمام السيوطي رحمه الله الداني، عسى أن يكون مقربا لصعابها وكاشفا لنقابها. وضعته تذكرة لي وللأغبياء مثلي. وسميته بهداية الطلاب في شرح كفاية الطلاب

(Ini adalah sebuah penjelasan [syarh] yang ringkas, juga komentar yang bernas, aku menuliskannya atas kitab nazham yang berjudul “Kifâyah al-Thullâb” karangan Syaikh Abul Fadhol ibn Abdul Syakur, semoga Ia senantiasa dilimpahi oleh kasih sayang Allah yang Maha Ghafur, (beliau adalah) orang Senori Tuban, semoga Allah menerangi pusaranya dengan cahaya pancaran. Nazham tersebut meringkas kitab “Asyhab wa Nazha’ir” karya besar al-Imam al-‘Allamah Jalaluddîn al-Sayûthî. Saya berharap penjelasan [syarh] yang saya buat ini dapat mengudar kesulitan-kesulitan nazham tersebut, dapat menyibak tabir-tabir penjelasan nazham tersebut. Aku menuliskan syarh ini sebagai pengingat untuk diriku, juga bagi orang-orang yang bodoh sepertiku. Aku namakan syarh ini dengan “Hidâyah al-Thullâb fî Syarh Kifâyah al-Thullâb”.

Bandung, Maret 2017
Al-Faqir A. Ginanjar Sya’ban
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Kenalin Saya

Foto saya
GURUKU KYAI BUKAN MBAH GOOGLE Belajarlah agama kepada guru yang sanad keilmuannya sampai kepada Rasulullah. Belajar langsung dengan bertatap muka kepada guru fadhilahnya sangat agung. Dikatakan bahwa duduk di majelis ilmu sesaat lebih utama daripada shalat 1000 rakaat. Namun jika hal itu tidak memungkinkan karena kesibukan yang lain, maka jangan pernah biarkan waktu luang tanpa belajar agama, untuk mendekatkan diri kepada Allah, namun tetap harus di bawah pantauan atau bimbingan orang yang ahli. HATI-HATI DENGAN GOOGLE Jika anda suka bertanya hukum kepada mbah google, pesan kami, hati-hati karena sudah banyak orang yang tersesat akibat tidak bisa membedakan antara yang salaf dengan yang salafi. Oleh karena itu untuk membantu mereka kaum awam, kami meluncurkan situs www.islamuna.info sebagai pengganti dari google dalam mencari informasi Islam. Mulai sekarang jika akan bertanya hukum atau info keislamna, tinggalkan google, beralihlah kepada Islamuna.info Googlenya Aswaja.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. JIHAD ILMIAH - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template