وأقل درجات الخوف أن يمتنع عن المخطورات ويسمى ذلك ورعا فإن زادت قوته كف عما لا يتيقن تحريمه ويسمى ذلك تقوى فإذا انضم إليه التجرد للخدمة فصار لا يبنى ما لا يسكنه ولا يجمع ما لا يأكله ولا يلتفت إلى دنيا ويعلم أنها تفارقه ولا يصرف إلى غير الله تعالى نفسا من أنفاسه فهو الصدق ويسمى صاحبه صديقا ويدخل في الصدق التقوى ويدخل في التقوى الورع ويدخل في الورع العفة كذا قاله الغزالي في الإحياء.
Sebelumnya mohon dimaafkan, karna Khouf itu masuk keranah yang sama sekali saya belum ada didalamnya, saya sekedar kopas apa yang ada dalam karya Sayyidu ulama Hijaz, Syeikh Nawawi Albantani qs.
● Beliau menuqil dari Ihyaa 'Ulumiddin , Hujjatul Islam Imam al-Ghozali RA, tingkatan takut yang terendah adalah Wara', yakni mencegah diri dari perkara-perkara yang dilarang Syari'at (haram).
● Jika kekuatan takut bertambah, akan menjadi Taqwa. Yaitu menahan diri dari hal-hal yang belum diyakini keharamannya.
● Selanjutnya adalah as-Sidqu. Yaitu Jika semua itu disertai dengan menggabungkan usaha untuk memurnikan diri dari hal-hal yang haram atau yang belum jelas keharamannya karena tujuan untuk beribadah kepada Allah (semata hanya karena Allah) maka hal yang seperti ini akan menjadikan seseorang untuk tidak membangun tempat tinggal yang kelak tidak ia tinggali, tidak mengumpulkan makanan yang kelak tidak ia makan, tidak menghiraukan hal-hal yang bersifat duniawi karena ia mengetahui bahwa hal-hal duniawi akan membuatnya terpisah dari Allah dan tidak sedikitpun mengeluarkan nafasnya untuk makhluk selain Allah atau untuk kepentingan ibadah kepada selain Allah.
● orang yang melakukannya dinamakan dengan as-shiddiqu (orang yang Jujur ).
●Perbuatan yang seperti ini tergolong ke dalam as-shidqu at-taqwa (kebenaran takwa), at-taqwa al-war’u al-‘iffatu(takwa yang memilah-memilih dan menjaga diri dari hal-hal yang tidak bermanfaat atau yang haram).
● Jadi iffah (meninggalkan yang haram) masuk dalam wara', wara' masuk dalam takwa, dan takwa termasuk dalam shidqun.
Wallaahu a'lam bis_Shawaab
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !