MENGENAL GUS ISHOM JOMBANG
Written By Guruku Kyai Bukan Mbah Google on Senin, 03 April 2017 | 11.57
Tubuhnya tidak tinggi. Bahkan, cenderung pendek. Agak gemuk. Retorikanya memukau. Diksinya cenderung puitis. Analisisnya tajam. Jago berbahtsul masail. Tahun 90-an kolom-kolomnya tersebar di berbagai koran, baik lokal maupun nasional. Kadang juga menulis puisi dan cerpen.
Itulah Gus Ishom Hadziq Jombang, cucu Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy'ari. Santri-santri Jawa-Timuran yang aktif berbahtsul masail pasti mengenal Gus Ishom. Ia sering menjadi perumus bahtsul masail. Masalah-masalah fikih yang berat, di tangan Gus Ishom menjadi ringan.
Gus Ishom memiliki kedudukan khusus di hati Gus Dur. Alm. Gus Dur mengakui kealiman Gus Ishom. Sebagaimana Gus Dur, bacaan Gus Ishom cukup luas. Ia tak hanya alim kitab kuning, tapi juga cakap membaca kitab putih. Ia fasih menjelaskan pemikiran al-Ghazali, al-Syathibi, .. fasih juga mengulas pemikiran Hasan Hanafi, al-Jabiri, Arkoun, ....
Gus Dur pernah berharap agar kelak Gus Ishom bisa menjadi pemimpin NU, di samping menjadi pengasuh PP Tebuireng Jombang. Namun, takdir berkata lain. Tahun 2003, Gus Ishom dipanggil Allah dalam usia masih cukup muda, 37 tahun.
Ketika dua minggu ini banyak orang mendiskusikan Kiai Ishomuddin Lampung, maka ingatan saya terbawa ke tahun 90-an ketika saya mengikuti diskusi dan bahtsul masail di mana Gus Ishom Hadziq menjadi pembicara atau perumusnya. Untuk Gus Ishom Hadziq, al fatihah....
Selasa, 28 Maret 2017
Salam,
Abdul Moqsith Ghazali
kategori:
Kisah
Sekarang ini, dzuriyah tebuireng selain gus Ishom yang alim seperti beliau siapa ya?
BalasHapusSekarang ini, dzuriyah tebuireng selain gus Ishom yang alim seperti beliau siapa ya?
BalasHapus