Barangkali karena saking akrabnya, dan mendapati keadaan yg berbeda ketika sama-sama nyantri di Pondok Tremas Pacitan, Simbah KH. Ali Maksum rahimahullah bertanya kepada Allahuyarham KH. Abdul Hamid Pasuruan.
“Asal-asale piye tho kok sampeyan saiki nganti diarani wali? (Sebenarnya bagaimana awal mula sampeyan sekarang oleh masyarakat dianggap sebagai wali?)”
Kiai Hamid menjawab, “Aku ki tansah angen-angen kalimat (Karena saya senantiasa merenungkan ungkapan): “رأس الحكمة مَخافة الله” (Puncak ilmu dan hikmah adalah takut kepada Allah)”
Maksud ungkapan tersebut, menurut Mbah Ali: puncak ilmu adalah yang menjadikan pemiliknya semakin takut kepada Allah, yang menjadikan seseorang semakin menyadari keagungan dan kebesaran Allah, yang menjadikan seseorang menjadi semakin iman dan patuh serta taat kepada Allah. Itulah yang kemudian dikenal sebagai ilmu sejati. Dari situ, maka apapun yang dilakukan oleh seseorang yang tidak menghasilkan rasa takut kepada Allah adalah perbuatan yang sia-sia dan tidak ada gunanya.
Sumber: KH. Hilmy Muhammad via Majalah Al-Munawwir Pos
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !