Perlawanan Imam Nawawi kepada Pemerintah - JIHAD ILMIAH
Headlines News :
Home » , » Perlawanan Imam Nawawi kepada Pemerintah

Perlawanan Imam Nawawi kepada Pemerintah

Written By Guruku Kyai Bukan Mbah Google on Sabtu, 08 April 2017 | 14.04



Di zaman Yahya bin Syaraf An-Nawawi hidup, atau sekitar abad ke-7 H, sebuah kebijakan kontroversial pernah dikeluarkan oleh rezim kekuasaan. Negara hendak memungut paksa iuran wajib dari rakyat demi jalannya aktivitas pemerintahan.
Sebagai ulama yang diikuti banyak orang, Imam Nawawi mendapat panggilan Raja azh-Zahir Berbis, pemimpin saat itu.
“Tandatanganilah fatwa ini!” perintah Raja kepada Imam Nawawi dengan nada meremehkan.
Imam Nawawi sudah paham, rakyat sedang dicekam kesusahan. Kemiskinan meruyak dan kelaparan di mana-mana. Anehnya, para pejabat dan keluarganya justru hidup mewah, sarat fasilitas, serta gemar berfoya-foya.
“Tidak!” tegasnya.
“Apa alasannya?” sang raja tampak murka.
”Fatwa ini mendukung kezaliman.”
Kemarahan Raja Berbis memuncak. Sambil menoleh ke para pejabat di sekelilingnya, ia berteriak, ”Pecat dia dari semua jabatannya!”
Namun, sang raja terpaksa gigit jari karena ulama sederhana penghasil puluhan karya besar itu ternyata tak memiliki jabatan apapun.
”Kenapa Raja tak memberi hukuman mati saja?” usul salah satu pejabat.
“Demi Allah, aku sangat segan padanya.”
Imam Nawawi termasuk ulama yang berpendirian kuat. Di hadapan penindasan, perlawanannya keras dan berani meski risiko berat akan menghampirinya. Agama memang terlalu suci untuk dijual dengan kepentingan politik, apalagi yang tak berpihak pada rakyat. (Mahbib Khoiron)
Cerita ini dikhususkan untuk mengenang Imam Syarifudin An-Nawawi, Guru Besar Ulama Syafi’iyyah sedunia yang makamnya diledakkan oleh orang-orang tak bertanggung jawab. Semoga kecintaannya pada ilmu dan keteguhannya dalam agama menginspirasi kita untuk tetap taat kepada Allah SWT, bukan yang lain.
Lahu Al-Faatihah.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Kenalin Saya

Foto saya
GURUKU KYAI BUKAN MBAH GOOGLE Belajarlah agama kepada guru yang sanad keilmuannya sampai kepada Rasulullah. Belajar langsung dengan bertatap muka kepada guru fadhilahnya sangat agung. Dikatakan bahwa duduk di majelis ilmu sesaat lebih utama daripada shalat 1000 rakaat. Namun jika hal itu tidak memungkinkan karena kesibukan yang lain, maka jangan pernah biarkan waktu luang tanpa belajar agama, untuk mendekatkan diri kepada Allah, namun tetap harus di bawah pantauan atau bimbingan orang yang ahli. HATI-HATI DENGAN GOOGLE Jika anda suka bertanya hukum kepada mbah google, pesan kami, hati-hati karena sudah banyak orang yang tersesat akibat tidak bisa membedakan antara yang salaf dengan yang salafi. Oleh karena itu untuk membantu mereka kaum awam, kami meluncurkan situs www.islamuna.info sebagai pengganti dari google dalam mencari informasi Islam. Mulai sekarang jika akan bertanya hukum atau info keislamna, tinggalkan google, beralihlah kepada Islamuna.info Googlenya Aswaja.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. JIHAD ILMIAH - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template